Jumat, 24 September 2010

Dibentuk Tim Khusus Anti Teror Gabungan



Kamis, 23 September 2010 23:17 WIB
Pasukan Raider Komando Daerah Militer Iskandar Muda mengikuti latihan antiteror dengan menyelamatkan seorang sandera di gedung Studio Aceh TV, Jalan Mata Ie, Desa Gue Gajah, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar, Nanggroe Aceh Darussalam, Selasa (25/5).

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertahanan sedang membahas pembentukan tim khusus yang beranggotakan dari tiap angkatan di TNI untuk membantu Polri dalam pemberantasan terorisme di Indonesia. Tim khusus itu berada di bawah Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang telah terbentuk.

Hal itu dikatakan Laksamana Agus Suhartono ketika uji kepatutan dan kelayakan sebagai calon Panglima TNI di ruang rapat Komisi I DPR di Jakarta, Kamis (23/9/2010) malam, ketika ditanya sejumlah anggota dewan terkait aksi teroris yang dinilai sangat mengancam.

Agus mengatakan, dengan adanya tim khusus yang dikoordinir oleh BNPT, tidak ada lagi saling tunggu dalam penanganan terorisme. Selama ini, kata dia, TNI menunggu permintaan bantuan dari Polri. "Ini nanti ditangani oleh badan sendiri baik itu masalah aspek intelejennya, penanggulangannya dan penyelesain hukumnya," jelas dia.

Seperti diberitakan, dalam uji yang berlangsung hampir 11 jam itu, sejumlah anggota DPR mendesak agar TNI dilibatkan dalam penanganan terorisme yang tidak pernah berhenti melakukan teror. Contoh terakhir yakni aksi penyerangan sekelompok teroris ke Mapolsek Hamparan Perak, Sumatera Utara. Mereka menilai, Polri khususnya Tim Densus 88 Anti Teror tidak mampu menangani terorisme.

Namun, menurut Agus, pihaknya menilai Polri masih mampu menangkap para pelaku teror hingga membawa keproses hukum. Dasar penilaian itu, kata dia, lantaran pihak Polri belum meminta bantuan kepada pihak TNI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog