10 Oktober 2010 BP
Denpasar (Bali Post) -Pentas oratorium kolosal ISI Denpasar bertajuk "Prabu Brawijaya Wahyu Cakraningrat" di lapangan Makorem 163/Wira Satya tanggal 21 September yang lalu, menyisakan kenangan yang mendalam bagi setiap mata yang menyimaknya, sehingga oratorium kolosal tersebut telah menyebarkan benih cinta seni di setiap hati undangan yang hadir pada saat itu untuk menampilkan pentas seni dalam acara yang dirajut TNI.
Sehingga seperti diberitakan sebelumnya, Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Rachmat Budianto menggandeng Institut Seni Indonesia Denpasar untuk menggelar pentas seni spektakuler bertemakan "Merah Putih Jamrut Khatulistiwa". Pentas seni spektakuler tersebut pun akhirnya memikat hati Letkol Pnb. Aldrin P. Mongan yang juga hadir pada HUT TNI ke-65 di Lapangan Puputan Badung tanggal 5 Oktober yang telah lalu.
Wujud kekaguman TNI akan seni budaya Bali tercermin lewat pementasan tari mahasiswa ISI Denpasar pada acara Kenal Pamit Komandan Lanud Ngurah Rai dari Letkol Pnb. Aldrin P. Mongan kepada Letkol Pnb. Jumarto, yang dilaksanakan pada hari Jumat, 8 Oktober 2010 di hotel The Patra Bali, Tuban.
Acara yang dihadiri oleh Pangdam IX/Udayana, seluruh Muspida Tk. I Bali, Ketua DPRD Tk. I Bali, Kapolda Bali, Kepala Angkasa Pura, serta undangan lainnya ini dikemas dengan sedemikian rupa, sehingga menciptakan nuansa akrab, hangat dan ramah. Di atas panggung, terpampang baliho besar bertuliskan tajuk acara malam itu, dan sebait kata-kata indah perpisahan bukanlah akhir segalanya, tapi awal dari pertemuan yang baru, kesempatan dan kesuksesan di masa yang akan datang.
Acara santap malam dengan hiburan lagu-lagu serta tari-tarian dari ISI Denpasar berupa tari Oleg Tamulilingan dan Selat Segara membungkus acara malam itu menjadi sebuah bingkisan yang sempurna bagi Letkol Pnb. Aldrin P. Mongan maupun Letkol Pnb. Jumarto yang sangat berterima kasih kepada ISI Denpasar malam itu nampak sangat menikmati performa tari-tarian yang disajikan.
Lemah-gemulai para penari mahasiswa Jurusan Tari, yang diiringi dengan gamelan yang dimainkan oleh mahasiswa dan dosen Jurusan Karawitan membuat para undangan semakin terpesona. Kecintaan akan seni budaya Bali seperti ini menjadi penguat upaya pelestarian kesenian dan budaya Bali.
Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S, M.A. didampingi Dekan Fakultas Seni Pertunjukan, I Ketut Garwa, S.Sn., M.Sn. yang hadir dalam acara tersebut mengungkapkan rasa terima kasih yang sangat mendalam kepada TNI khusunya Letkol Pnb. Aldrin P. Mongan yang telah memberi kesempatan kepada ISI Denpasar untuk menampilkan tari-tarian dalam acara kenal pamit Komandan Lanud Ngurah Rai tersebut.
Kesempatan emas tersebut merupakan implementasi Tri Darma Perguruan Tinggi, yaitu Pengabdian Masyarakat guna meningkatkan kerja sama dengan masyarakat serta TNI, dan sebagai wujud TNI manunggal dengan rakyat. Rai juga mengungkapkan rasa terima kasih dan bangganya kepada seluruh dosen dan mahasiswa yang dengan semangat dan tulus terlibat dalam pagelaran tersebut. Lewat pentas seni seperti ini, kita harapkan seni dapat menjadi perekat bangsa, harapnya. (r)
Denpasar (Bali Post) -Pentas oratorium kolosal ISI Denpasar bertajuk "Prabu Brawijaya Wahyu Cakraningrat" di lapangan Makorem 163/Wira Satya tanggal 21 September yang lalu, menyisakan kenangan yang mendalam bagi setiap mata yang menyimaknya, sehingga oratorium kolosal tersebut telah menyebarkan benih cinta seni di setiap hati undangan yang hadir pada saat itu untuk menampilkan pentas seni dalam acara yang dirajut TNI.
Sehingga seperti diberitakan sebelumnya, Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Rachmat Budianto menggandeng Institut Seni Indonesia Denpasar untuk menggelar pentas seni spektakuler bertemakan "Merah Putih Jamrut Khatulistiwa". Pentas seni spektakuler tersebut pun akhirnya memikat hati Letkol Pnb. Aldrin P. Mongan yang juga hadir pada HUT TNI ke-65 di Lapangan Puputan Badung tanggal 5 Oktober yang telah lalu.
Wujud kekaguman TNI akan seni budaya Bali tercermin lewat pementasan tari mahasiswa ISI Denpasar pada acara Kenal Pamit Komandan Lanud Ngurah Rai dari Letkol Pnb. Aldrin P. Mongan kepada Letkol Pnb. Jumarto, yang dilaksanakan pada hari Jumat, 8 Oktober 2010 di hotel The Patra Bali, Tuban.
Acara yang dihadiri oleh Pangdam IX/Udayana, seluruh Muspida Tk. I Bali, Ketua DPRD Tk. I Bali, Kapolda Bali, Kepala Angkasa Pura, serta undangan lainnya ini dikemas dengan sedemikian rupa, sehingga menciptakan nuansa akrab, hangat dan ramah. Di atas panggung, terpampang baliho besar bertuliskan tajuk acara malam itu, dan sebait kata-kata indah perpisahan bukanlah akhir segalanya, tapi awal dari pertemuan yang baru, kesempatan dan kesuksesan di masa yang akan datang.
Acara santap malam dengan hiburan lagu-lagu serta tari-tarian dari ISI Denpasar berupa tari Oleg Tamulilingan dan Selat Segara membungkus acara malam itu menjadi sebuah bingkisan yang sempurna bagi Letkol Pnb. Aldrin P. Mongan maupun Letkol Pnb. Jumarto yang sangat berterima kasih kepada ISI Denpasar malam itu nampak sangat menikmati performa tari-tarian yang disajikan.
Lemah-gemulai para penari mahasiswa Jurusan Tari, yang diiringi dengan gamelan yang dimainkan oleh mahasiswa dan dosen Jurusan Karawitan membuat para undangan semakin terpesona. Kecintaan akan seni budaya Bali seperti ini menjadi penguat upaya pelestarian kesenian dan budaya Bali.
Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S, M.A. didampingi Dekan Fakultas Seni Pertunjukan, I Ketut Garwa, S.Sn., M.Sn. yang hadir dalam acara tersebut mengungkapkan rasa terima kasih yang sangat mendalam kepada TNI khusunya Letkol Pnb. Aldrin P. Mongan yang telah memberi kesempatan kepada ISI Denpasar untuk menampilkan tari-tarian dalam acara kenal pamit Komandan Lanud Ngurah Rai tersebut.
Kesempatan emas tersebut merupakan implementasi Tri Darma Perguruan Tinggi, yaitu Pengabdian Masyarakat guna meningkatkan kerja sama dengan masyarakat serta TNI, dan sebagai wujud TNI manunggal dengan rakyat. Rai juga mengungkapkan rasa terima kasih dan bangganya kepada seluruh dosen dan mahasiswa yang dengan semangat dan tulus terlibat dalam pagelaran tersebut. Lewat pentas seni seperti ini, kita harapkan seni dapat menjadi perekat bangsa, harapnya. (r)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar