Kamis, 07 Oktober 2010 16:20 WIB
JAKARTA--MI: Fraksi Partai Golkar mendesak pemerintah untuk bisa memenuhi kekuatan pokok minimum atau minimum essential force TNI sebesar Rp150 triliun selama periode 2011-2015. "Fraksi Golkar mendesak pemerintah untuk melaksanakan kekuatan pokok minimum itu agar bisa dipenuhi sehingga soal alat utama sistem persenjataan TNI bisa teratasi karena alutsista kita sangat lemah dan saya yakin Presiden Yudhoyono dengan sangat setuju untuk tambah alutsista," kata Ketua Fraksi Partai Golkar, Setya Novanto di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (7/10).
Menurut dia, bila kekuatan pokok minimum itu terpenuhi, maka akan berdampak positif bagi TNI dan juga bagi negara. "Kita akan evaluasi kinerja pemerintah khususnya di TNI. Dengan adanya kepemimpinan baru di TNI ini, kalau memang alutsista berhasil baik, ini tentu akan perbaiki masalah kekuatan dalam menghadapi masalah situasional yang ada, khususnya di TNI," kata Novanto. Terkait peningkatan alutsista TNI, Fraksi Golkar memandang perlu agar mengutamakan pembelian pesawat angkut seperti Hercules, pembelian kapal perang dan pemberdayaan industri militer seperti Pindad, PT PAL, galangan kapal lainnya.
"Pembelian pesawat angkut seperti Hercules yang hanya tinggal 7 pesawat, padahal dibutuhkan 45 pesawat Hercules. Pesawat angkut ini sangat berguna untuk membawa logistik karena negara kita adalah negara maritim. Kapal perang yang dipersenjatai oleh Pindad," kata Novanto. Ia memperkirakan, bila kekuatan pokok minimum bisa diwujudkan dan pemberdayaan industri militer seperti industri pesawat digairahkan kembali, maka seluruh sumber daya manusia yang dimiliki Indonesia di luar negeri akan kembali ke Tanah Air.
"Industri pesawat mulai digalakkan kembali, bila ada pemberdayaan industri dalam negeri, maka teknisi orang Indonesia di Turki akan pulang. Kita harus tarik kembali, kalau tidak hanya menguntungkan Turki saja," ujar dia. Anggota Komisi I DPR RI Fayakhun Andriadi merasa yakin bahwa kekuatan pokok minimum atau minimum essential forceTNI akan terpenuhi selama 2011-2015. "Saya yakin minimum essential force (MEF) TNI akan tercapai dalam rencana strategi pertahanan 2011-1015 sebesar Rp150 triliun, bisa terpenuhi," kata Fayakhun.
Ia mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menyetujui MEF tersebut. "Rp93 triliun sudah bisa ditangani oleh pemerintah. Tinggal Rp57 triliun, dan itu pun sudah ditegaskan akan menjadi prioritas oleh presiden," kata politisi Partai Golkar itu. (Ant/OL-2)
JAKARTA--MI: Fraksi Partai Golkar mendesak pemerintah untuk bisa memenuhi kekuatan pokok minimum atau minimum essential force TNI sebesar Rp150 triliun selama periode 2011-2015. "Fraksi Golkar mendesak pemerintah untuk melaksanakan kekuatan pokok minimum itu agar bisa dipenuhi sehingga soal alat utama sistem persenjataan TNI bisa teratasi karena alutsista kita sangat lemah dan saya yakin Presiden Yudhoyono dengan sangat setuju untuk tambah alutsista," kata Ketua Fraksi Partai Golkar, Setya Novanto di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (7/10).
Menurut dia, bila kekuatan pokok minimum itu terpenuhi, maka akan berdampak positif bagi TNI dan juga bagi negara. "Kita akan evaluasi kinerja pemerintah khususnya di TNI. Dengan adanya kepemimpinan baru di TNI ini, kalau memang alutsista berhasil baik, ini tentu akan perbaiki masalah kekuatan dalam menghadapi masalah situasional yang ada, khususnya di TNI," kata Novanto. Terkait peningkatan alutsista TNI, Fraksi Golkar memandang perlu agar mengutamakan pembelian pesawat angkut seperti Hercules, pembelian kapal perang dan pemberdayaan industri militer seperti Pindad, PT PAL, galangan kapal lainnya.
"Pembelian pesawat angkut seperti Hercules yang hanya tinggal 7 pesawat, padahal dibutuhkan 45 pesawat Hercules. Pesawat angkut ini sangat berguna untuk membawa logistik karena negara kita adalah negara maritim. Kapal perang yang dipersenjatai oleh Pindad," kata Novanto. Ia memperkirakan, bila kekuatan pokok minimum bisa diwujudkan dan pemberdayaan industri militer seperti industri pesawat digairahkan kembali, maka seluruh sumber daya manusia yang dimiliki Indonesia di luar negeri akan kembali ke Tanah Air.
"Industri pesawat mulai digalakkan kembali, bila ada pemberdayaan industri dalam negeri, maka teknisi orang Indonesia di Turki akan pulang. Kita harus tarik kembali, kalau tidak hanya menguntungkan Turki saja," ujar dia. Anggota Komisi I DPR RI Fayakhun Andriadi merasa yakin bahwa kekuatan pokok minimum atau minimum essential forceTNI akan terpenuhi selama 2011-2015. "Saya yakin minimum essential force (MEF) TNI akan tercapai dalam rencana strategi pertahanan 2011-1015 sebesar Rp150 triliun, bisa terpenuhi," kata Fayakhun.
Ia mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menyetujui MEF tersebut. "Rp93 triliun sudah bisa ditangani oleh pemerintah. Tinggal Rp57 triliun, dan itu pun sudah ditegaskan akan menjadi prioritas oleh presiden," kata politisi Partai Golkar itu. (Ant/OL-2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar