02 Oktober 2010 BP
Denpasar (Bali Post) -
Peringatan HUT ke-65 TNI, 5 Oktober 2010 di Lapangan Puputan Badung, Denpasar akan bernuansa seni budaya dan religiusitas. Sendratari kolosal bendera Merah Putih dengan ukuran superjumbo panjang 120 meter dan lebar 80 meter akan dipentaskan dalam upaya memberi roh lebih membumi, visi persatuan kesatuan NKRI, Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.
Tak pelak, event historis yang akan tercatat dalam Muri itu mendapat apresiasi banyak pihak, termasuk para artis.
Setelah komedian Komeng memberi tanggapan luar biasa terhadap ide brilian Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Rachmat Budiyanto, kini hal serupa disampaikan rocker wanita yang juga pemain teater, Renny Jayusman. Ia menyatakan sangat respek dengan gagasan Pangdam IX/Udayana, bersinergi dan berkolaborasi dengan tokoh masyarakat, termasuk salah satunya Ketua Kepustakaan Bung Karno, Gus Marhaen.
''Ini akan menjadi catatan sejarah. Saatnya memang TNI berada pada garda terdepan, memimpin anak bangsa dalam rangka membangkitkan semangat NKRI, persatuan dan kesatuan lewat Merah Putih. Jangan biarkan negeri ini hancur dan diinjak-injak kedaulatannya oleh negara lain,'' ujar Renny Jayusman.
Karena mengangkat tema Merah Putih, ia mengaku punya alasan kuat untuk datang pada momen bersejarah ini. ''Saya akan datang ke Denpasar untuk acara yang sakral ini, walau sebetulnya cukup sibuk di Jakarta,'' tambah mantan istri sastrawan asal Tabanan Putu Wijaya ini.
Sementara itu, intelektual muda Bali yang juga staf pengajar Universitas Mahendradatta Dr. Diah Werdy Srikandi, S.E., M.M. menyatakan apa yang digagas Pangdam IX/Udayana memang sewajarnya harus didukung pemuda dan pemudi Bali. Spirit Merah Putih yang pada hakikatnya tertanam pada setiap relung jiwa raga masyarakat Indonesia, harus terus didengungkan dan nilai-nilainya diaplikasikan dalam kehidupan nyata demi kejayaan Indonesia.
''Merah Putih harusnya senantiasa berkobar dalam jiwa setiap anak bangsa. Menjaga, memelihara, dan membesarkan negeri ini merupakan kewajiban setiap orang. Transpormasi nilai-nilai itu akan didapat dari proses kreatif dan inspiratif Merah Putih,'' ujar salah satu doktor termuda di Indonesia pada usia 27 tahun.
Dukungan dari berbagai komponen terus mengalir, kali ini beberapa asosiasi yakni Teruna-Teruni Bali (TTB), Putra Putri Kampus (PPK), Putra-Putri Sekolah (PPS), Siswa-Siswi Hindu (Sindu), Asosiasi Duta Wisata (Aswindo), Hindu Student, Precentre Club, (ASPC), Hindu Student Journaliste Club (HSJC). (kmb11)
Denpasar (Bali Post) -
Peringatan HUT ke-65 TNI, 5 Oktober 2010 di Lapangan Puputan Badung, Denpasar akan bernuansa seni budaya dan religiusitas. Sendratari kolosal bendera Merah Putih dengan ukuran superjumbo panjang 120 meter dan lebar 80 meter akan dipentaskan dalam upaya memberi roh lebih membumi, visi persatuan kesatuan NKRI, Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.
Tak pelak, event historis yang akan tercatat dalam Muri itu mendapat apresiasi banyak pihak, termasuk para artis.
Setelah komedian Komeng memberi tanggapan luar biasa terhadap ide brilian Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Rachmat Budiyanto, kini hal serupa disampaikan rocker wanita yang juga pemain teater, Renny Jayusman. Ia menyatakan sangat respek dengan gagasan Pangdam IX/Udayana, bersinergi dan berkolaborasi dengan tokoh masyarakat, termasuk salah satunya Ketua Kepustakaan Bung Karno, Gus Marhaen.
''Ini akan menjadi catatan sejarah. Saatnya memang TNI berada pada garda terdepan, memimpin anak bangsa dalam rangka membangkitkan semangat NKRI, persatuan dan kesatuan lewat Merah Putih. Jangan biarkan negeri ini hancur dan diinjak-injak kedaulatannya oleh negara lain,'' ujar Renny Jayusman.
Karena mengangkat tema Merah Putih, ia mengaku punya alasan kuat untuk datang pada momen bersejarah ini. ''Saya akan datang ke Denpasar untuk acara yang sakral ini, walau sebetulnya cukup sibuk di Jakarta,'' tambah mantan istri sastrawan asal Tabanan Putu Wijaya ini.
Sementara itu, intelektual muda Bali yang juga staf pengajar Universitas Mahendradatta Dr. Diah Werdy Srikandi, S.E., M.M. menyatakan apa yang digagas Pangdam IX/Udayana memang sewajarnya harus didukung pemuda dan pemudi Bali. Spirit Merah Putih yang pada hakikatnya tertanam pada setiap relung jiwa raga masyarakat Indonesia, harus terus didengungkan dan nilai-nilainya diaplikasikan dalam kehidupan nyata demi kejayaan Indonesia.
''Merah Putih harusnya senantiasa berkobar dalam jiwa setiap anak bangsa. Menjaga, memelihara, dan membesarkan negeri ini merupakan kewajiban setiap orang. Transpormasi nilai-nilai itu akan didapat dari proses kreatif dan inspiratif Merah Putih,'' ujar salah satu doktor termuda di Indonesia pada usia 27 tahun.
Dukungan dari berbagai komponen terus mengalir, kali ini beberapa asosiasi yakni Teruna-Teruni Bali (TTB), Putra Putri Kampus (PPK), Putra-Putri Sekolah (PPS), Siswa-Siswi Hindu (Sindu), Asosiasi Duta Wisata (Aswindo), Hindu Student, Precentre Club, (ASPC), Hindu Student Journaliste Club (HSJC). (kmb11)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar