Kamis, 30/09/2010 20:12 WIB
Aprizal Rahmatullah - detikNews
Jakarta - Polisi masih mendalami apa tujuan dan target bom yang dibawa Ahmad (38). Muncul spekulasi bom yang dibawa ditujukan untuk peringatan HUT TNI 5 Oktober nanti. "Kalau (target HUT TNI) itu terlalu jauh," kata Kadivhumas Mabes Polri Irjen Pol Iskandar Hasan di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (30/9/2010).
Iskandar mengatakan, aksi Ahmad tergolong amatiran. Dilihat dari kekuatan bom yang dirakit seadanya dan modus peledakannya. "Memang ledakannya lumayan, tapi kecil lah (untuk menyerang suatu peringatan HUT TNI). Memang kalau dilihat dari suratnya berisi ancaman kepada kita aparat patut diwaspadai," imbuhnya.
Meski begitu, lanjut Iskandar, bukan berarti Polri menganggap remeh upaya ledakan yang dilakukan Ahmad. Mabes Polri menduga masih ada kemungkinan serangan yang dilakukan oleh teroris. "Kita menduga masih ada (serangan). Kalau dilihat dari suratnya itu ya. Mudah-mudahan ini agar kita lebih waspada," imbuh Iskandar.
Ahmad mengendarai sepeda dengan membawa tas hitam, yang merupakan bom rakitan berisi paku, mesiu, karbit, paralon, dan benda lainnya. Bom rakitan itu meledak di kawasan Jl Kalimalang, dekat Pasar Sumber Arta sekitar pukul 08.00 WIB.
Setelah bom meledak, Ahmad mencoba kabur namun keburu tertangkap polisi. Dia lalu dilarikan ke RS Kramatjati karena terluka parah. Di dalam tubuh Ahmad, polisi menemukan "surat wasiat" yang berisi pesan bahwa AH beraksi untuk memberi balasan pada 'sekutu setan'.
(ape/nwk)
Aprizal Rahmatullah - detikNews
Jakarta - Polisi masih mendalami apa tujuan dan target bom yang dibawa Ahmad (38). Muncul spekulasi bom yang dibawa ditujukan untuk peringatan HUT TNI 5 Oktober nanti. "Kalau (target HUT TNI) itu terlalu jauh," kata Kadivhumas Mabes Polri Irjen Pol Iskandar Hasan di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (30/9/2010).
Iskandar mengatakan, aksi Ahmad tergolong amatiran. Dilihat dari kekuatan bom yang dirakit seadanya dan modus peledakannya. "Memang ledakannya lumayan, tapi kecil lah (untuk menyerang suatu peringatan HUT TNI). Memang kalau dilihat dari suratnya berisi ancaman kepada kita aparat patut diwaspadai," imbuhnya.
Meski begitu, lanjut Iskandar, bukan berarti Polri menganggap remeh upaya ledakan yang dilakukan Ahmad. Mabes Polri menduga masih ada kemungkinan serangan yang dilakukan oleh teroris. "Kita menduga masih ada (serangan). Kalau dilihat dari suratnya itu ya. Mudah-mudahan ini agar kita lebih waspada," imbuh Iskandar.
Ahmad mengendarai sepeda dengan membawa tas hitam, yang merupakan bom rakitan berisi paku, mesiu, karbit, paralon, dan benda lainnya. Bom rakitan itu meledak di kawasan Jl Kalimalang, dekat Pasar Sumber Arta sekitar pukul 08.00 WIB.
Setelah bom meledak, Ahmad mencoba kabur namun keburu tertangkap polisi. Dia lalu dilarikan ke RS Kramatjati karena terluka parah. Di dalam tubuh Ahmad, polisi menemukan "surat wasiat" yang berisi pesan bahwa AH beraksi untuk memberi balasan pada 'sekutu setan'.
(ape/nwk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar