Minggu, 03 Oktober 2010

TNI Fokus Pertahanan Perbatasan

Sunday, 03 October 2010
JAKARTA(SINDO) – Peningkatan kekuatan pertahanan di garis perbatasan serta pulau-pulau terluar menjadi program prioritas pembangunan pertahanan lima tahun ke depan. Hal itu diungkapkan PanglimaTNI LaksamanaTNI Agus Suhartono seusai upacara serah terima jabatan di Markas Besar TNI Cilangkap,Jakarta,kemarin.

Mantan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) ini mengatakan, program tersebut sejalan dengan tugas dan fungsi TNI dalam menjaga kedaulatan negara. Sebagai dukungan, TNI akan merevitalisasi dan memodernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) sebagai sarana pembangunan kekuatan. ”Program dalam pembangunan kekuatan sudah dirintis. Dan membangun kekuatan langsung menjadi kuat itu tidak mungkin, harus secara bertahap,” ungkap Agus di Jakarta kemarin. Agus Suhartono sebelumnya mengaku, berbagai ancaman baik yang bersifat potensial maupun faktual kemungkinan besar terjadi di kawasan perbatasan.Ancamanancaman tersebut dapat berupa kegiatan-kegiatan ilegal maupun pelanggaran-pelanggaran wilayah.

Panglima TNI terus berupaya meningkatkan kesejahteraan anggota TNI di perbatasan. Untuk itu memang tidak bisa dilakukan sendiri oleh TNI, harus melibatkan institusi lain. TNI selalu mendorong agar kesejahteraan itu terus ditingkatkan.Misalnya dengan menaikkan tunjangan anggota di perbatasan dan tunjangan kinerja dalam konteks reformasi birokrasi. Di masa kepemimpinan Jenderal TNI Djoko Santoso, kata Agus, pemerintah dan DPR telah menyetujui tunjangan bagi prajurit TNI yang bertugas di daerah perbatasan dan pulau-pulau terluar.” Kami harap agar hal itu bisa segera direalisasikan,”ujarnya.

Serah terima jabatan Panglima TNI dihadiri sejumlah pejabat negara. Ada Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro,Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri,dan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD,sejumlah anggota DPR dan perwakilan negara-negara sahabat. Mantan Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso mengingatkan, ke depan tantangan tugas TNI semakin berat dan kompleks. Untuk menghadapi tantangan tersebut TNI harus membangun kekuatan dan kemampuan yang didukung alutsista modern. Walau begitu, alutsista modern tidakakanberartijikatidakdisertai upaya memelihara dan meningkatkan militansi prajurit.

”Militansi prajurit TNI itu, prajurit yang memiliki keunggulan moral, pantang menyerah,dan rela berkorban serta senantiasa bersama dan bersatu dengan rakyat,”ungkapnya. (pasti liberti)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog