Nusantara / Jumat, 8 Oktober 2010 13:33 WIB
Metrotvnews.com, Morotai: Sengketa tanah antara warga dengan pihak pangkalan TNI Angkatan Udara Morotai terus memanas. Ratusan warga dan mahasiswa asal Morotai terus melakukan aksi. Setelah aksi di Kantor DPRD, Jumat (8/10) pagi, yang berakhri ricuh, warga melanjutkan aksi di depan kantor Bupati Morotai.
Mereka mendesak pemerintah daerah untuk menyelesaikan sengketa tanah antara warga dengan pihak pangkalan TNI Angkatan Udara Morotai. Warga mengklaim, tanah ratusan hektare tersebut milik mereka. Ini dibuktikan dengan tanaman pohoin kelapa yang berumur di atas 30 tahun, dan bukti pembayaran pajak bumi dan bangunan. Kini, di lahan itu telah dipasang patok oleh pihak TNI Angkatan Udara sebagai milik Angkatan Udara.
Dalam aksi kali ini, bahkan warga menyandera Bupati Morotai Sukemi Sahab saat keluar dari kantor hendak pulang ke rumah. Mereka menggiring bupati ke lokasi lahan yang menjadi sengketa, antara warga dengan pihak pangkalan TNI Angkatan Udara.
Saat tiba di lokasi, warga mendesak bupati untuk menancap patok sebagai bukti lahan tersebut milik warga yang sah. Warga berjanji akan menjaga patok yang telah ditanam meskipun harus berhadapan dengan pihak TNI Angkatan Udara.
Sementara itu, pihak Angkatan Udara bersikukuh lahan olahan warga adalah milik negara yang diawasi oleh pihak TNI Angkatan Udara sesuai surat edaran Menteri Keuangan. Hal ini ditegaskan oleh Komandan Pangkalan Udara Morotai Mayor Sadewo. Lahan sengketa antara warga dengan Angkatan Udara Morotai mulai memanas sejak warga menjual lahan tersebut ke pemerintah daerah untuk dijadikan lokasi kantor bupati. (Burhanuddin Arsyad/DOR)
Metrotvnews.com, Morotai: Sengketa tanah antara warga dengan pihak pangkalan TNI Angkatan Udara Morotai terus memanas. Ratusan warga dan mahasiswa asal Morotai terus melakukan aksi. Setelah aksi di Kantor DPRD, Jumat (8/10) pagi, yang berakhri ricuh, warga melanjutkan aksi di depan kantor Bupati Morotai.
Mereka mendesak pemerintah daerah untuk menyelesaikan sengketa tanah antara warga dengan pihak pangkalan TNI Angkatan Udara Morotai. Warga mengklaim, tanah ratusan hektare tersebut milik mereka. Ini dibuktikan dengan tanaman pohoin kelapa yang berumur di atas 30 tahun, dan bukti pembayaran pajak bumi dan bangunan. Kini, di lahan itu telah dipasang patok oleh pihak TNI Angkatan Udara sebagai milik Angkatan Udara.
Dalam aksi kali ini, bahkan warga menyandera Bupati Morotai Sukemi Sahab saat keluar dari kantor hendak pulang ke rumah. Mereka menggiring bupati ke lokasi lahan yang menjadi sengketa, antara warga dengan pihak pangkalan TNI Angkatan Udara.
Saat tiba di lokasi, warga mendesak bupati untuk menancap patok sebagai bukti lahan tersebut milik warga yang sah. Warga berjanji akan menjaga patok yang telah ditanam meskipun harus berhadapan dengan pihak TNI Angkatan Udara.
Sementara itu, pihak Angkatan Udara bersikukuh lahan olahan warga adalah milik negara yang diawasi oleh pihak TNI Angkatan Udara sesuai surat edaran Menteri Keuangan. Hal ini ditegaskan oleh Komandan Pangkalan Udara Morotai Mayor Sadewo. Lahan sengketa antara warga dengan Angkatan Udara Morotai mulai memanas sejak warga menjual lahan tersebut ke pemerintah daerah untuk dijadikan lokasi kantor bupati. (Burhanuddin Arsyad/DOR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar