Senin, 7 Juni 2010 20:32 WIB
Seorang pengendara sepeda motor yang mencoba menerobos razia busana muslim terjatuh setelah menabrak seorang petugas Wilayatul Hisbah (WH) yang sedang melakukan razia di kawasan Jalan T Nyak Arief, Simpang Mesra, Banda Aceh, Selasa (4/5.2010).
Seorang pengendara sepeda motor yang mencoba menerobos razia busana muslim terjatuh setelah menabrak seorang petugas Wilayatul Hisbah (WH) yang sedang melakukan razia di kawasan Jalan T Nyak Arief, Simpang Mesra, Banda Aceh, Selasa (4/5.2010).
MEULABOH, KOMPAS.com — Komandan Komando Distrik Militer 0105 Aceh Barat Letkol Inf Andi Sirajuddin menolak dilibatkan dalam program Bupati Ramli MS soal razia busana ketat yang diikuti pembagian rok gratis.
Program bupati yang dituangkan dalam peraturan daerah itu diteken sejak akhir Mei 2010 ini. Namun, sejauh ini Kodim 0105 tidak bersedia menjadi bagian dari razia gabungan bersama Wilayatul Hisbah (WH) ataupun petugas lainnya.
Letkol Inf Andi Sirajuddin berargumen, program itu sebagai bentuk mengecilkan makna Islam serta membuat masyarakat sakit hati saat terjaring razia.
“Lagi pula, dalam aturan syariat Islam sama sekali tidak dianjurkan memakai rok, tapi yang dianjurkan haruslah menggunakan busana muslim/muslimah yang tidak memperlihatkan aurat dan lekuk tubuh,” ujar Andi Sirajuddin di Meulaboh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar