Selasa, 8 Juni 2010 - 00:20 wib
Nurlina Umasugi - Okezone
JAYAPURA - Kebebasan pers kembali terusik. Kali ini wartawan yang tengah meliput demonstrasi para guru TK Persit di Jayapura mendapat intimidasi dari anggota TNI Kodam XVII/Cenderawasih.
Nurlina Umasugi - Okezone
JAYAPURA - Kebebasan pers kembali terusik. Kali ini wartawan yang tengah meliput demonstrasi para guru TK Persit di Jayapura mendapat intimidasi dari anggota TNI Kodam XVII/Cenderawasih.
Kejadian berawal ketika para wartawan mdia cetak, hendak mewawancarai pejabat Yayasan Persit terkait rencana demonstrasi para guru. Di sana, tampak guru tengah berkerumun termasuk sejumlah personel TNI XVII/Cenderawasih.
Anehnya, ketika melihat kedatangan wartawan, seorang anggota TNI mendadak marah.“Awas jika nanti besok ada berita tentang kami, kalian lihat saja nanti,” ujar Loi wartawan Papua Pos menirukan ucapan oknum TNI wanita berpangkat Pelda, Senin (7/6/2010). Tak terima diperlakukan demikian, para wartawan langsung protes. “Dia bukan hanya bicara begitu saja, bahkan kita juga ditanya-tanya ijin peliputan dari siapa dan sebagainya,” lanjut Ronald wartawan Cenderawasih Post.
Anehnya, ketika melihat kedatangan wartawan, seorang anggota TNI mendadak marah.“Awas jika nanti besok ada berita tentang kami, kalian lihat saja nanti,” ujar Loi wartawan Papua Pos menirukan ucapan oknum TNI wanita berpangkat Pelda, Senin (7/6/2010). Tak terima diperlakukan demikian, para wartawan langsung protes. “Dia bukan hanya bicara begitu saja, bahkan kita juga ditanya-tanya ijin peliputan dari siapa dan sebagainya,” lanjut Ronald wartawan Cenderawasih Post.
Keributan ini akhirnya mereda saat Kasipenum Pendam XVII/Cenderawasih Antonius Totok memediasi wartawan dengan oknum TNI tersebut. Wayan Sri Kurniasi anggota TNI yang melakukan intimidasi itu pun bersedia meminta maaf kepada wartawan.
“Saya minta maaf atasa insiden tadi, sebetulnya saya tidak paham kerja wartawan makanya saya bersikap seperti tadi,” kata Wayan. (frd)(hri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar