SBY ajukan Nama Laksamana TNI Agus Suhartono
Jakarta, Jawa Post – Kali ini yang bakal menduduki panglima TNI adalah perwira terbaik dari TNI Angkatan Laut. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah mengajukan Lksamana TNI Agus Suhartono yang kini menjabat KSAL untuk menggantikan posisi Jenderal TNI Djoko Santoso sebagai pucuk pimpinan TNI.
Agus akan menjadi perwira TNI AL kedua yang menjabat orang nomor satu di Mabes TNI Cilangkap. Yang pertama adalah Laksamana Widodo AS pada zaman Presiden Gus Dur. Pada era reformasi, semua matra mendapatkan kesempatan yang sama untuk menjadi pimpinan TNI. Perwira TNI AU juga merasakan hal tersebut saat panglima dijabat Marsekal TNI Joko Suyanto yang kini menjabat Menko Polhukam.
SBY hanya mengajukan nama Agus untuk pos panglima TNI mendatang. Karena itu, pria kelahiran Blitar 55 tahun lalu tersebut hampir pasti akan terpilih. Kini proses pengangkatannya menunggu persetujuan DPR. “Kami sudah menerima surat tertanggal 3 September itu,” kata wakil ketua DPR Priyo Budi Santoso di gedung DPR kemarin (6/9). Dia menjelaskan sesuai dengan UU Nomor 34/2004 tentang TNI, persetujuan dari DPR terhadap calon Panglima TNI yang diajukan (presiden) selambat-lambatnya (akan disampaikan) dalam 20 hari kerja.
“Jadi, dalam waktu yang tidak terlalu lama ini akan kami bahas,” kata Priyo. Meski begitu, mengingat lebaran sudah sangat dekat dan (hari itu) masuk cuti bersama, Priyo mengatakan pembahasan tersebut akan sedikit tertunda. Menurut dia, rapat badan musyawarah (bamus) yang baru dipimpinnya telah memutuskan bahwa surat presiden tersebut akan diumumkan dalam sidang paripurna DPR pada 21 September. Mekanisme ini sesuai dengan aturan tata tertib DPR.
Keesokan harinya, lanjut Priyo, pimpinan dewan langsung akan menggelar rapat badan musyawarah (bamus) untuk membahas tindak lanjut surat tersebut. Bila itu tidak memungkinkan, pimpinan dewan kan menggelar rapat konsultasi dengan pimpinan fraksi-fraksi sebagai pengganti rapat bamus.
“Biasanya, bamus akan menentukan komisi 1 (komisi yang membidangi pertahanan,Red) yang membahsanya (melakukan fit and profer test),” jelasnya.
Prioyo memberikan penilaian positif terhadap Agus Suhartono. “Saya melihat figur KSAL cukup mumpuni,” ujarnya. Dia berharap DPR tidak memutuskan dengan voting. “Mudah-mudahan nanti bisa disetujui secara musyawarah mufakat. Jadi, calon ini bisa kita terima atau mungkin saja ada kata-kata lain dari DPR,” katanya, lantas tersenyum.
Terpisah, Ketua FPDIP Tjahjo Kumolo tidak mempersoalkan keputusan Presiden SBY untuk mengajukan nama KSAL sebagai calon Panglima TNI. Menurut dia, pada prinsipnya KSAL, KSAU maupun KSAD mempunyai peluang yang sama.
“Semuanya figur yang tepat dan bagus track recordnya selama ini untuk memipin TNI. Jadi, presdien mengambil salah satu, tidak masalah,” tegasnya.
Meski begitu, Tjahjo mengingatkan KSDAL harus mampu menunjukkan prioritas program dan komitmennya dalam fit and profer test yang akan datang. FPDIP, imbuh Sekjen PDIP itu, juga berharap tidak ada voting dalam pebgambilan keputusan di DPR nanti. “Kami prinsipnya setuju dan menilai sama (Agus Suhartono, Red) itu sudah tepat,” tandas Tjahjo.
Sebelumnya, Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha juga membenarkan bahwa presiden telah mengajukan satu nama calon panglima TNI kepada parlemen. Namun, dia enggan memastikan nama calon yang diajukan presiden tersebut. “Presiden telah mengajukan nama kandidat panglima TNI kepada DPR pada tanggal 3 September,” kata Julian saat dihubungi kemarin.
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro juga enggan menyebutkan nama calon itu. Saat ditanya apakah nama yang diajukan adalah KSAL Laksamana TNI Agus Suhartono, Purnomo hanya berkomentar singkat. “Aja ndhisiki kersa (jangan mendahului kehendak). Nanti kan tiba waktunya,” ujarnya.
Agus Suhartono adalah kepala staf TNI AL ke 22 Lulusan Akademi Angkatan Laut 1978 itu dilantik menjadi KSAL pada 9 November 2009 menggantikan Laksamana Tedjo Edhy Purdijatno. Sebelumnya, Agus menjabat Irjen Departemen Pertahanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar