Rabu, 01 September 2010

Pria Berambut Cepak Serbu Rutan Klas I

Selasa, 31-08-2010
Berniat Culik Pembunuh Praka Usman
MAKASSAR, UPEKS-- Setelah tewasnya anggota TNI Batalyon Kavaleri (Yonkav) 10/Serbu, Praka Usman Embo di Pantai Laguna, (4/5) lalu masih menyisakan dendam bagi rekan-rekannya.

Terakhir, puluhan pria berambut cepak menyerbu Rutan Klas I Makassar.
Mereka mendatangi Rutan Klas I sekira pukul 01.30, Senin, (30/8) kemarin. Data yang diperoleh, sebagian dari pria berambut cepak dan berbadan tegap itu mengenakan baju loreng. Saat tiba di halaman Rutan, mereka kemudian berusaha masuk ke dalam Rutan dengan cara mendorong pintu besi.

Sempat terjadi aksi saling dorong dengan petugas Rutan Klas I Makassar.
Namun, sebelum sempat masuk ke dalam Rutan, dua peleton Brigadir Mobil (Brimob) Polda Sulsel diturunkan ke lokasi kejadian. Mengetahui kedatangan Brimob, puluhan pria yang diduga TNI tersebut kemudian meninggalkan lokasi.

Kedatangan puluhan pria tersebut bermaksud diduga keras ingin menculik tiga tersangka pembunuh Praka Usman masing-masing Syarif alias Dewa, Sukrianto alias Anto alias Ento, dan Achmadi Rick alias Rick alias Tetta Rick. Selama menjalani masa persidangan, ketiganya memang ditahan di Rutan Klas I Makassar. Sebelum masuk bulan suci Ramadan, aksi penyerbuan ke Rutan Klas I Makassar juga pernah dilakukan beberapa oknum pria berambut cepak.

Humas Rutan Klas I Makassar, Muhammad Ilyas yang dikonfirmasi membantah adanya penyerbuan tersebut. "Oh, tidak ada itu. Tidak benar ada penyerbuan ke Rutan. Setahu saya, cuma pernah ada datang anggota Kopasus pada Sabtu lalu mau memeriksa seorang oknum anggota TNI yang terlibat Narkoba di dalam Rutan," kilah Ilyas, sore kemarin.

Panglima Kodam VII Wirabuana, Mayor Jenderal TNI Amril Amir, yang dimintai tanggapan mengakui, sampai sekarang pihaknya belum mendapat informasi soal adanya penyerbuan ke Rutan yang dilakukan oknum anggota TNI. Amril menyatakan, belum ada laporan masuk. "Nanti saya perintahkan anggota mengeceknya di lapangan. Harusnya tidak boleh ada seperti itu, karena kasusnya kan sudah masuk ranah hukum,'' paparnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog