Polkam / Sabtu, 2 Oktober 2010 04:49 WIB
Metrotvnews.com, Semarang: TNI menyiapkan tiga detasemen khusus untuk mengatasi teror serta ancaman pihak tertentu yang dapat menimbulkan keresahan. Demikian diungkapkan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di Semarang, Jawa Tengah, kemarin Malam.
"Tiga detasemen khusus tersebut adalah Detasemen Bravo 90 TNI Angkatan Udara, Detasemen 81 Penanggulangan Teror TNI Angkatan Darat, dan Detasemen Jala Mengkara TNI Angkatan Laut," kata Menhan. Dia mengatakan, ketiga detasemen khusus itu selalu berlatih bersama baik dengan prajurit negara tetangga atau sejumlah negara yang lebih maju. Tujuannya untuk meningkatkan keterampilan serta kemampuan.
"Hasil latihan bersama yang telah dilakukan tersebut menunjukkan bahwa kekuatan dan kemampuan yang dimiliki TNI cukup baik dibandingkan dengan beberapa negara lain," ujarnya. Menurut dia, ada empat penanganan teror yaitu pencegahan kegiatan-kegiatan teror, melindungi aset-aset penting milik negara, eksekusi pelaku teror yang saat dilakukan oleh Polri, dan deradikalisasi.
Dalam proses deradikalisasi, kata dia, pihaknya akan mengikutsertakan tokoh-tokoh agama dan masyarakat dalam memberikan kesadaran kepada seluruh warga negara Indonesia untuk menumbuhkembangkan persatuan dan kesatuan serta kesadaran bela negara. Mengenai upaya yang dilakukan Polri menggandeng TNI dalam penanganan terorisme di Indonesia, ia mengatakan bahwa aturan yang ada terkait dengan hal tersebut sudah cukup jelas.
"Aturan itu diantaranya adalah harus ada permintaan dari Polri kepada TNI yang hingga saat ini belum dilakukan kecuali koordinasi di bidang intelijen dengan berbagai pihak terkait," katanya. Terkait dengan terjadinya pertikaian dan kerusuhan di berbagai daerah di Indonesia, Purnomo tidak bersedia mengungkap secara transparan penyebabnya karena menyangkut permasalahan intelijen.
"Kami akan berupaya mencegah dan menangani hal tersebut semaksimal mungkin serta berkoordinasi dengan pihak terkait agar situasi menjadi aman terkendali," ujar Purnomo Yusgiantoro.(Ant/ICH)
Metrotvnews.com, Semarang: TNI menyiapkan tiga detasemen khusus untuk mengatasi teror serta ancaman pihak tertentu yang dapat menimbulkan keresahan. Demikian diungkapkan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di Semarang, Jawa Tengah, kemarin Malam.
"Tiga detasemen khusus tersebut adalah Detasemen Bravo 90 TNI Angkatan Udara, Detasemen 81 Penanggulangan Teror TNI Angkatan Darat, dan Detasemen Jala Mengkara TNI Angkatan Laut," kata Menhan. Dia mengatakan, ketiga detasemen khusus itu selalu berlatih bersama baik dengan prajurit negara tetangga atau sejumlah negara yang lebih maju. Tujuannya untuk meningkatkan keterampilan serta kemampuan.
"Hasil latihan bersama yang telah dilakukan tersebut menunjukkan bahwa kekuatan dan kemampuan yang dimiliki TNI cukup baik dibandingkan dengan beberapa negara lain," ujarnya. Menurut dia, ada empat penanganan teror yaitu pencegahan kegiatan-kegiatan teror, melindungi aset-aset penting milik negara, eksekusi pelaku teror yang saat dilakukan oleh Polri, dan deradikalisasi.
Dalam proses deradikalisasi, kata dia, pihaknya akan mengikutsertakan tokoh-tokoh agama dan masyarakat dalam memberikan kesadaran kepada seluruh warga negara Indonesia untuk menumbuhkembangkan persatuan dan kesatuan serta kesadaran bela negara. Mengenai upaya yang dilakukan Polri menggandeng TNI dalam penanganan terorisme di Indonesia, ia mengatakan bahwa aturan yang ada terkait dengan hal tersebut sudah cukup jelas.
"Aturan itu diantaranya adalah harus ada permintaan dari Polri kepada TNI yang hingga saat ini belum dilakukan kecuali koordinasi di bidang intelijen dengan berbagai pihak terkait," katanya. Terkait dengan terjadinya pertikaian dan kerusuhan di berbagai daerah di Indonesia, Purnomo tidak bersedia mengungkap secara transparan penyebabnya karena menyangkut permasalahan intelijen.
"Kami akan berupaya mencegah dan menangani hal tersebut semaksimal mungkin serta berkoordinasi dengan pihak terkait agar situasi menjadi aman terkendali," ujar Purnomo Yusgiantoro.(Ant/ICH)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar