Rabu, 07 April 2010 14:08 WIB
TEMPO Interaktif, Mataram - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) menyesalkan adanya 61 orang PNS/TNI/Polri tercatat sebagai penerima Jaminan Asuransi Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Selain itu, juga disesalkan adanya rekening pribadi untuk menyimpan dana Jamkesmas kepentingan puskesmas.
TEMPO Interaktif, Mataram - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) menyesalkan adanya 61 orang PNS/TNI/Polri tercatat sebagai penerima Jaminan Asuransi Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Selain itu, juga disesalkan adanya rekening pribadi untuk menyimpan dana Jamkesmas kepentingan puskesmas.
Adanya 61 PNS/TNI/Polri dan rekening pribadi tersebut di Kota Mataram merupakan temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang disampaikan ke DPRD NTB. ''Kenapa bisa begitu? Harus diusut kekeliruannya,'' kata Wakil Ketua Dewan Suryadi Jaya Purnama sewaktu dikonfirmasi Tempo, Rabu (7/4).
Anggota Tim Pengelola Jamkesmas Pusat di Provinsi NTB Ratna Tunjungluih yang juga Kepala Seksi Farmasi Makanan dan Minuman Dinas Kesehatan NTB mengatakan, kemungkinan mereka tercatat sebagai keluarga miskin yang berhak mendapatkan Jamkesmas sebelum menjadi PNS/TNI/Polri. ''Kalau memang benar, harus didrop,'' ujarnya. Pencatatan peserta Jamkesmas dilakukan mulai dari tingkat kelurahan sampai kabupaten yang mengusulkan mereka ke Kementerian Kesehatan. Sedangkan penyaluran dananya dilakukan langsung ke rekening puskesmas atau rumah sakit. "Kemungkinan pembukaan rekening di bank tertulis terlebih dahulu nama pejabatnya baru nama puskesmas di belakangnya," ujarnya.
Adapun temuan pencairan dana Jamkesmas di Bank BRI terlebih dahulu baru kemudian sisanya disetor ke Bank NTB tempat puskesmas menyimpan dananya, Ratna menjelaskan, dana senilai Rp 18 miliar yang diterima kemudian dicairkan Rp 15,3 miliar yang Rp 12,8 miliar di antaranya untuk membayar utang obat, biaya transfusi darah PMI dan lainnya. 'Saya belum pasti, apa ini kesalahan administrasi karena tidak menyimpan semuanya terlebih dahulu ke Bank NTB,'' ucapnya.
Mengenai jumlah warga miskin di NTB yang tercatat sebagai penerima Jamkesmas pusat ada sebanyak 2.028.491 jiwa atau hampir separuh penduduk NTB. Plt Direktur RSU Provinsi NTB Eka Junaidi menjelaskan, pihaknya selama 2009 telah melayani 28.877 jiwa pasien Jamkesmas pusat yang terinci rawat jalan 15.710 orang, rawat inap 5.880 orang, dan rawat darurat 7.237 orang. ''Pasien Jamkesmas sebanyak 60 persen di RSUP NTB,'' katanya. Sedangkan pasien Jamkesmas NTB ada 6.154 orang, rinciannya yang dirawat jalan 3.348 orang, rawat inap 1.402 orang, dan rawat darurat 1.402 orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar