Kamis, 08 April 2010

Kaltim Kucurkan Rp.2,1 Triliun untuk Perbatasan

Wednesday, 07 April 2010
BALIKPAPAN(SI) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur menyiapkan dana sekitar Rp.2,1 triliun untuk pembangunan wilayah perbatasan. Dana ini akan diambilkan dari APBD 2010 Kaltim. Pembangunan wilayah perbatasan ini untuk menyambut terbentuknya komando daerah militer (Kodam) baru, yaitu di wilayah Kalimantan Barat (Kalbar) yang beroperasi pada Juni mendatang.
Kodam Kalbar yang merupakan pecahan dari Kodam VI Tanjungpura ini juga meng-cover wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng). Ketua DPRD Kaltim, Mukmin Faisal disela acara serah terima jabatan Panglima Kodam VI Tanjungpura mengatakan, kehadiran kodam baru bisa mendekatkan pengamanan dan pengelolaan di wilayah perbatasan. “Termasuk mempercepat pembangunan infrastruktur serta pelayanan masyarakat,” ujarnya.

Nah, dengan adanya kodam baru ini, Pemprov Kaltim menyediakan dana Rp.2,1 triliun untuk pembangunan infrastruktur di perbatasan. “Kami upayakan untuk ikut membangun wilayah perbatasan, kami tengah siapkan anggaran di APBN Kaltim, terutama untuk jalan, pelayanan publik dan pembinaan masyarakat perbatasan” tandasnya. Kemarin,Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI George Toisutta melantik Brigjen TNI Tan Aspan sebagai Pangdam VI/Tanjungpura di Balikpapan menggantikan Mayjen TNI Soehartono Suratman. Selanjutnya Soehartono akan menjabat asisten operasi (Asops) Mabes TNI. Toisutta menegaskan pembentukan kodam baru di Kalbar bukan sebagai unjuk kekuatan terhadap Malaysia.
Pembentukan kekuatan baru di wilayah Kalbar– Kalteng sebagai bagian program strategis tahun 2010 agar penjagaan dan pengelolaan perbatasan bisa lebih baik.“Mereka (Malaysia) bukan musuh kita kan? Mereka tetangga kita jadi kita juga harus bangun silaturahmi untuk menjaga kedaulatan kita,” tandas KSAD usai pelantikan di Makodam VI Tanjungpura di Balikpapan,Kaltim. TNI juga meminta peran serta pemerintah daerah ikut membangun daerah perbatasan untuk mendukung strategi pengamanan yang telah dilakukan TNI Angkatan Darat.Menurut dia, seluruh wilayah perbatasan memiliki kerawanan terjadi pelanggaran.“Wilayah perbatasan utara Kalimantan– Serawak, Malaysia merupakan salah satu wilayah yang rawan terjadi pelanggaran, di antaranya pelanggaran pelintas batas dan tindakan- tindakan ilegal.” Ungkap Toisutta.
Tokoh Nasional asal Kalimantan Oesman Sapta menilai pembentukan kodam baru di Kalimantan sudah sesuai dengan prinsip dasar keamanan. Dia sangat mendukung langkah itu karena wilayah Kalimantan sangat luas. “Kalau daerah-daerah lain kan sudah terbagi sesuai dengan prinsip security. Prioritas kodam baru nantinya pembinaan masyarakat perbatasan, pengurangan ketegangan- ketegangan, sosial kemasyarakatan karena TNI sudah membaur dengan masyarakat,” ujar Oesman.Pembangunan kodam ini diharapkan terjadi perubahan yang lebih baik khususnya keamanan dan kesejahteraan masyarakat perbatasan. (amir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog