Kupang, Bali Post- Menteri Pertahanan Punomo Yusgiantoro menyatakan, Indonesia keberatan dengan pedoman pemerintah Timor Leste tentang penentuan batas Negara di tiga titik perbatasan RI-Timor Leste.
Kami keberatan dan masih membicarakannya, katanya, mengakhiri rangkaian kunjungan kerjannya meninjau perbatasan RI-Timor Letse, Minggu (4/4) kemarin. Indonesia dan Timor Leste merencanakan penyelesaian masalah perbatasan kedua negara di 5000. dari jumlah itu 907 titik sudah disetujui dan baru 103 yang terealisasi.
Dari jumlah itu pula ada 3 titik yang hingga kini menjadi fokus keduia pemerintah dan masih berjalan alot pembahasannya, yakni Noelbesi/Citrana, Manusasi dan Memo. Indonesia dan Timor Leste masih berbeda pandang tentang landasan penentuan batas negara di ketiga titik itu. Indonesia berpedoman kepada dasar aliran sungai yang mengarah ke aliran sungai Noelbesi, sedangkan Timor Leste berpedoman pada garis batas wilayah kerajaan yang pernah ada di sana. Jadi nanti kita bahas secara matang lagi, kata Purnomo.
Selama kunjungan kerja di Nusa Tenggara Timur Menhan di dampingi Panglima Kodam IX/Udayana Mayjen TNI Hotmangaradja Pandjaitan, Komandan Korem 161/Wirasakti Kolonel Dody, Dirjen Strategi Pertahanan Mayjen TNI Syarifudin Tippe dan Dirjen Perencanaan Pertahanan Laksamana Muda TNI Gunadi.
Selain meninjau perbatasan darat RI-Timor Leste Menhan Purnomo juga meninjau perbatasan laut RI-Timor Leste melalui udara. Dengan menggunakan Helicopter mi-17 TNI Angkatan Darat di atas ketinggian 3000 meter, Menhan melihat 3 titik sengketa perbatasan darat RI-Timor Leste dan keberadaan pulau-pulau terluar di wilayah perbatasan laut RI-Timor Leste termasuk pulau Batek.
Pelanggaran Timor
Dari udara tampak pos Imigrasi yang di bangun Pemerintah Timor Leste di Noelbesi yang masih dalam sengketa dengan RI. Itu salah satu pelanggaran yang di lakukan Timor Leste karena 3 titik masih jadi sengketa dua negara, tidak boleh dilakukan aktivitas apapun oleh kedua negara, kata Pangdam IX/Udayana Mayjen Hotmangaradja Pandjaitan.
Meski masih terjadi perbedaan pandang dari kedua pihak tentang batas negara, situasi kemamanan di perbatasan darat RI-Timor Leste relatif aman. Komandan Korem 161/Wirasakti Kolonel Inf Dody Usodo mengatakan, situasi di perbatasan darat RI-Timor Leste raltif aman.
Begitupun yang disampaikan Komandan perbatasan Polisi nasional Timor Leste (PMTL) di pintu utama perbatasan darat RI-Timor Leste di Motaain, Atambua, Letkol Nano. Situasi disini aman ... kalaupun ada masalah, kami selesaikan bersama petugas penjagaan perbatasan dari Indonesia dengan baik. Kami utamakan penegakan hukum dalam setiap penyelesian perbatasa, katanya.
Kami keberatan dan masih membicarakannya, katanya, mengakhiri rangkaian kunjungan kerjannya meninjau perbatasan RI-Timor Letse, Minggu (4/4) kemarin. Indonesia dan Timor Leste merencanakan penyelesaian masalah perbatasan kedua negara di 5000. dari jumlah itu 907 titik sudah disetujui dan baru 103 yang terealisasi.
Dari jumlah itu pula ada 3 titik yang hingga kini menjadi fokus keduia pemerintah dan masih berjalan alot pembahasannya, yakni Noelbesi/Citrana, Manusasi dan Memo. Indonesia dan Timor Leste masih berbeda pandang tentang landasan penentuan batas negara di ketiga titik itu. Indonesia berpedoman kepada dasar aliran sungai yang mengarah ke aliran sungai Noelbesi, sedangkan Timor Leste berpedoman pada garis batas wilayah kerajaan yang pernah ada di sana. Jadi nanti kita bahas secara matang lagi, kata Purnomo.
Selama kunjungan kerja di Nusa Tenggara Timur Menhan di dampingi Panglima Kodam IX/Udayana Mayjen TNI Hotmangaradja Pandjaitan, Komandan Korem 161/Wirasakti Kolonel Dody, Dirjen Strategi Pertahanan Mayjen TNI Syarifudin Tippe dan Dirjen Perencanaan Pertahanan Laksamana Muda TNI Gunadi.
Selain meninjau perbatasan darat RI-Timor Leste Menhan Purnomo juga meninjau perbatasan laut RI-Timor Leste melalui udara. Dengan menggunakan Helicopter mi-17 TNI Angkatan Darat di atas ketinggian 3000 meter, Menhan melihat 3 titik sengketa perbatasan darat RI-Timor Leste dan keberadaan pulau-pulau terluar di wilayah perbatasan laut RI-Timor Leste termasuk pulau Batek.
Pelanggaran Timor
Dari udara tampak pos Imigrasi yang di bangun Pemerintah Timor Leste di Noelbesi yang masih dalam sengketa dengan RI. Itu salah satu pelanggaran yang di lakukan Timor Leste karena 3 titik masih jadi sengketa dua negara, tidak boleh dilakukan aktivitas apapun oleh kedua negara, kata Pangdam IX/Udayana Mayjen Hotmangaradja Pandjaitan.
Meski masih terjadi perbedaan pandang dari kedua pihak tentang batas negara, situasi kemamanan di perbatasan darat RI-Timor Leste relatif aman. Komandan Korem 161/Wirasakti Kolonel Inf Dody Usodo mengatakan, situasi di perbatasan darat RI-Timor Leste raltif aman.
Begitupun yang disampaikan Komandan perbatasan Polisi nasional Timor Leste (PMTL) di pintu utama perbatasan darat RI-Timor Leste di Motaain, Atambua, Letkol Nano. Situasi disini aman ... kalaupun ada masalah, kami selesaikan bersama petugas penjagaan perbatasan dari Indonesia dengan baik. Kami utamakan penegakan hukum dalam setiap penyelesian perbatasa, katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar