Pangdam Udayana, Brigjen (TNI) Rachmat Budiyanto (tengah) memberikan salam komando bersama Danrem 161/Wirasakti, Kolonel (ARH) I Dewa Ketut Siangan ( kanan) dan Kolonel (Inf) Dody Usodo Hargo, S.S.Ip (kiri) usai sertijab di Makorem, Rabu (14/4/2010)
Kamis, 15 April 2010 09:16 WIB
KUPANG, POS KUPANG. com Himbauan Pangdam Udayana -- Pangdam Udayana, Brigjen (TNI) Rachmat Budiyanto, meminta jajaran TNI AD mewaspadai isu-isu yang bernuansa SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan) di wilayah NTT. Seruan itu disampaikan dalam sambutannya pada serah terima jabatan Danrem 161/Wirasakti Kupang dari Kolonel (Inf) Dody Usodo Hargo, S. S.Ip kepada Kolonel (ARH) I Dewa Ketut Siangan di lapangan Makorem 161/Wirasakti Kupang, Rabu (14/4/2010).
Pangdam mengatakan, berbagai etnis dan budaya yang terdapat di NTT, apabila dikelola dan diberdayakan dengan baik, dapat meningkatkan ketahanan nasional di daerah. Namun, bila potensi tersebut tidak diberdayakan secara optimal, akan dapat menimbulkan berbagai konflik yang mengarah kepada SARA. Pangdam menegaskan, masalah SARA sangat rentan terjadi karena mudah sekali disulut.
Oleh karena itu, seluruh jajaran TNI-AD di NTT meningkatkan deteksi dini guna mencegah sedini mungkin hal-hal yang tidak diinginkan."Biasanya kejadian yang berbau SARA mudah dimanfaatkan orang yang tidak bertanggung jawab untuk memecah belah persatuan dan kesatuan. Apabila dikaitkan dengan hal-hal yang mendasar, misalnya, primodialisme atau kesukuan," tegas Pangdam.
Pangdam Budiyanto berharap apabila ada wacana atau tindakan yang bernuansa primodialisme, secepatnya harus dieliminir. "Hal itu termasuk salah satu tugas Korem dalam pemberdayaan wilayah pertahanan matra darat," ujarnya. Wilayah Korem 161/Wirasakti, kata Pangdam, berbatasan langsung dengan negara Timor Leste dan memiliki beberapa pulau terluar yang memerlukan pengawasan dan pengamanan ekstra.
Pangdam Budiyanto berharap apabila ada wacana atau tindakan yang bernuansa primodialisme, secepatnya harus dieliminir. "Hal itu termasuk salah satu tugas Korem dalam pemberdayaan wilayah pertahanan matra darat," ujarnya. Wilayah Korem 161/Wirasakti, kata Pangdam, berbatasan langsung dengan negara Timor Leste dan memiliki beberapa pulau terluar yang memerlukan pengawasan dan pengamanan ekstra.
Kondisi seperti ini, demikian Pangdam, menuntut kesiapan seluruh warga Korem 161/Wirasakti untuk mengantipasi serta mencegah kemungkinan terjadinya gangguan bahkan ancaman terhadap kedaulatan negara.
"Kesiapan ini sangat penting dalam upaya menangkal ancaman dan gangguan dari pihak luar, mengingat NTT berbatasan langsung dengan Timor Leste," ujar Pangdam.
Di hadapan ratusan anggota prajurit TNI yang turut hadir dalam kegiatan serah terima jabatan Komandan Korem 161/Wirasakti, Pangdam meminta Kolonel (ARH) I Dewa Ketut Siangan meningkatkan hubungan yang harmonis dengan seluruh masyarakat NTT.
Sebagai pengemban tugas teritorial Angkatan Darat, harus bisa menjalankan tugas-tugas pembinaan teritorial secara profesional dalam rangka pemberdayaan wilayah pertahanan darat.Serah terima jabatan Danrem 161/Wirasakti Kupang dihadiri Wagub NTT, Ir. Esthon Foenay, Danlantamal VII Kupang, Laksamana Pertama (Laksma) TNI, Amri Husaini, serta Wakapolda NTT, S. Suminar, diwarnai atraksi koloni senapan anggota TNI AD dari Yonif 743/ PSY serta tarian likurai dari istri anggota TNI di jajaran Kodim 1604 Kupang. (ben)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar