Thursday, 03 June 2010
JAKARTA (SI) – Komitmen pemerintah untuk merevitalisasi industri pertahanan dalam negeri dipertanyakan. Pasalnya anggaran yang dialokasikan untuk pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) produksi dalam negeri 2011 cenderung menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
JAKARTA (SI) – Komitmen pemerintah untuk merevitalisasi industri pertahanan dalam negeri dipertanyakan. Pasalnya anggaran yang dialokasikan untuk pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) produksi dalam negeri 2011 cenderung menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin mengingatkan pemerintah harus konsisten untuk program revitalisasi industri pertahanan yang telah dicanangkan. Dia memaparkan pembelian alutsista untuk tahun 2010 sebesar Rp 6,3 triliun.Perinciannya,Rp 5,5 triliun untuk pengadaan alutsista dari luar negeri melalui fasilitas kredit ekspor dan sekitar Rp 850 miliar dari dalam negeri. Sementara lanjut Hasanuddin, untuk 2011 anggaran pengadaan alutsista terdapat kenaikan untuk kredit ekspor sebesar Rp 1 triliun. Adapun alokasi anggaran untuk pengadaan dari industri pertahanan dalam negeri justru bertahan pada kisaran Rp 800 miliar. “Anggaran untuk kredit ekspor naik jadi Rp 6,6 triliun, sementara dari dalam negeri justru menurun. Anggaran itu ekspresi dari kebijakan.
Lalu apa yang diomongkan pemerintah selama ini tidak konsisten dan konsekuen,”ujarnya seusai rapat kerja dengan Sekretaris Jenderal Kemhan terkait anggaran tahun 2011 di Gedung DPR, Jakarta, kemarin Sementara itu,Sekjen Kemhan Marsdya TNI Eris Herryanto mengatakan pemerintah tetap pada komitmennya untuk merevitalisasi industri pertahanan dalam negeri. Dia mengakui pemerintah memang menganggarkan alokasi untuk industri pertahanan dalam negeri tetap Rp 800 miliar.
“Memang sudah awalnya dari 2010 segitu,” ujarnya.Pasalnya, kata Eris Kemhan dan TNI telah memprogramkan alutsista yang dibeli dari industri pertahanan dalam negeri sampai 2014. “Kita sudah punya program sampai 2014 apa yang akan dibeli? Itu sudah jadi komitmen bersama jadi tidak ada perubahan,” katanya. (pasti liberti)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar