Jumat, 4 Juni 2010
JAKARTA (Suara Karya): Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Angkatan Bersenjata Jepang sepakat untuk meningkatkan kerja sama yang lebih luas, seperti saling bertukar ilmu pengetahuan dan transfer teknologi. Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Aslizar Tanjung di Jakarta, Kamis (3/6) mengatakan, wacana peningkatan kerjasama militer Indonesia dan Jepang, terungkap saat Panglima Angkatan Bersenjata Jepang General Ryoichi Oriki melakukan kunjungan kehormatan ke Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta.
Selain didampingi Aslizar Tanjung, dalam pertemuan tersebut, Panglima TNI juga didampingi Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Agus Suhartono, Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Wakasau) Marsekal Madya TNI Sukirno, Kepala Staf Umum TNI Marsdya TNI Edi Harjoko, Asisten Intelijen Mayjen TNI Rasyid Qurnuen dan Kepala Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI Mayjen TNI Anshory Tadjudin.
Selama ini, tutur Aslizar, TNI dan AB Jepang telah menjalin kerjasama yang cukup baik dalam pembinaan dan peningkatan sumber daya manusia (personil). Kerjasama itupun telah berangsung lama. Saat ini, Indonesia telah mengikutsertakan delapan lulusan SMA Taruna Nusantara di Akademi Militer Jepang, dua orang perwira menengah TNI mengikuti pendidikan di Sesko Angkatan Darat Jepang dan Angkatan Udara Jepang . "Selain itu, satu orang Kolonel TNI Angkatan Darat mengikuti pendidikan Lemhannas di Jepang," ujarnya.
Untuk itu, ditambahkannya, ke depan, baik TNI maupun Tentara Beladiri Jepang akan lebih meningkatkan kerja sama, mengingat hal itu sangat bermanfaat bagi TNI maupun AB Jepang. Misalnya, memberikan peluang untuk saling bertukar ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan TNI menawarkan keikutsertaan Tentara Beladiri Jepang pada Pusat Pelatihan Misi Perdamaian PBB yang ada di Indonesia dalam bentuk kerja sama peace Keeping operation, seperti alih teknologi, penganggulangan terorisme dan bencana alam. "Diharapkan pertemuan akan berlanjut di tingkat Angkatan Darat, Angkatan Laut maupun Angkatan Udara," kata Aslizar.
JAKARTA (Suara Karya): Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Angkatan Bersenjata Jepang sepakat untuk meningkatkan kerja sama yang lebih luas, seperti saling bertukar ilmu pengetahuan dan transfer teknologi. Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Aslizar Tanjung di Jakarta, Kamis (3/6) mengatakan, wacana peningkatan kerjasama militer Indonesia dan Jepang, terungkap saat Panglima Angkatan Bersenjata Jepang General Ryoichi Oriki melakukan kunjungan kehormatan ke Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta.
Selain didampingi Aslizar Tanjung, dalam pertemuan tersebut, Panglima TNI juga didampingi Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Agus Suhartono, Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Wakasau) Marsekal Madya TNI Sukirno, Kepala Staf Umum TNI Marsdya TNI Edi Harjoko, Asisten Intelijen Mayjen TNI Rasyid Qurnuen dan Kepala Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI Mayjen TNI Anshory Tadjudin.
Selama ini, tutur Aslizar, TNI dan AB Jepang telah menjalin kerjasama yang cukup baik dalam pembinaan dan peningkatan sumber daya manusia (personil). Kerjasama itupun telah berangsung lama. Saat ini, Indonesia telah mengikutsertakan delapan lulusan SMA Taruna Nusantara di Akademi Militer Jepang, dua orang perwira menengah TNI mengikuti pendidikan di Sesko Angkatan Darat Jepang dan Angkatan Udara Jepang . "Selain itu, satu orang Kolonel TNI Angkatan Darat mengikuti pendidikan Lemhannas di Jepang," ujarnya.
Untuk itu, ditambahkannya, ke depan, baik TNI maupun Tentara Beladiri Jepang akan lebih meningkatkan kerja sama, mengingat hal itu sangat bermanfaat bagi TNI maupun AB Jepang. Misalnya, memberikan peluang untuk saling bertukar ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan TNI menawarkan keikutsertaan Tentara Beladiri Jepang pada Pusat Pelatihan Misi Perdamaian PBB yang ada di Indonesia dalam bentuk kerja sama peace Keeping operation, seperti alih teknologi, penganggulangan terorisme dan bencana alam. "Diharapkan pertemuan akan berlanjut di tingkat Angkatan Darat, Angkatan Laut maupun Angkatan Udara," kata Aslizar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar