Senin, 6 September 2010 16:40 WIB Peristiwa Politik/Hankam Dibaca 906 kali
Kupang (ANTARA News) - Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) VII Kupang, NTT Laksamana Pertama Amri Husaini mengatakan kapal perang, kapal patroli serta teknologi yang dimiliki saat ini cukup untuk mendukung operasi pengamanan wilayah perairan.
Kupang (ANTARA News) - Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) VII Kupang, NTT Laksamana Pertama Amri Husaini mengatakan kapal perang, kapal patroli serta teknologi yang dimiliki saat ini cukup untuk mendukung operasi pengamanan wilayah perairan.
"Untuk idealnya memang belum, tetapi infrastruktur yang tersedia saat ini bisa dioptimalkan penggunaannya untuk mendukung operasi pengamanan wilayah perairan antara NTT-Australia dan Timor Leste," kata Laksamana Pertama Amri Husaini di Kupang, Senin.
Dia mengemukakan hal itu berkaitan dengan kesiapan personil, armada kapal perang, kapal patroli serta teknologi untuk mendukung kegiatan operasi pengamanan di wilayah perbatasan.
Laksamana Pertama Amri Husaini mengakui kalau bicara ideal atau tidaknya armada dan infrastruktur lainnya memang belum memadai untuk kepentingan pengamanan wilayah perbatasan, tetapi yang ada harus dimaksimalkan pemanfaatannya untuk mendukung operasi pengamanan.
Menurut dia, TNI sangat memahami bahwa keuangan negara masih sangat terbatas untuk melakukan pengadaan peralatan pendukung untuk ditempatkan pada wilayah-wilayah yang berbatasan dengan negara lain seperti NTT yang berbatasan langsung dengan Australia dan Timor Leste.
Karena itu, infrastruktur yang tersedia harus bisa dioptimalkan sehingga bisa mendukung kelancaran operasi pengamanan di wilayah perbatasan secara rutin, kata Amri Husaini.
"Jadi kita tidak menunggu sampai semua peralatan lengkap serta personil yang ideal untuk pengamanan sebuah wilayah perbatasan. Apa yang ada , kita maksimalkan penggunaannya," katanya.
Mengenai berapa idealnya kapal perang, kapal patroli serta personil untuk sebuah wilayah perbatasan, dia mengatakan, ada perhitungan tersendiri.
Khusus untuk armada kapal dia mengatakan saat ini difokuskan untuk mendukung kegiatan operasi di daerah-daerah yang rawan konflik seperti Ambalat, tetapi tidak menggangu kegiatan operasi rutin.
Untuk wilayah perbatasan maritim antara Indonesia- Australia kata dia, tidak terlalu rawan karena hubungan baik antara Lantamal VII Kupang dengan angkatan laut Australia dalam menangani berbagai persoalan.
Hubungan baik itu selalu dibina dengan memberi kesempatan kepada kedua angkatan untuk melakukan latihan dan patroli bersama di wilayah perbatasan kedua negara, katanya.
"Bulan April lalu kami melakukan patroli bersama dengan angkatan laut Australia dan Mei kami melakukan latihan bersama. Ini untuk meningkatkan hubungan baik kedua negara," katanya. Dia juga berharap agar gejolak perbatasan laut antara Indonesia- Malaysia tidak terjadi di daerah perbatasan dengan Australia maupun Timor Leste. ***1***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar