Rabu, 15 September 2010
JAKARTA (Suara Karya): Prajurit Tentara Nasional Indonesia yang tergabung dalam Satuan Tugas Batalyon Mekanis Kontingen garuda XXIII-D (Indonesian Battalion/Indobatt) tetap merayakan Hari Raya Idul Fitri 1431 hijriah di negara yang sedang dikecamuk peperangan, Lebanon Selatan. Perayaan 'Hari Kemenangan' bagi prajurit beragama Muslim itu berlangsung meriah dan khidmat Soekarno Base Unifil Posn 7-1 desa Adshit Al-Qusayr, Jumat (10/9) waktu setempat.
"Hari yang fitri merupakan hari kemenangan oleh seluruh umat muslim. Lebaran disambut dengan antusias oleh seluruh anggota Satgas Indobatt. Pada Sholat Ied diikuti oleh Satgas Indobatt beragama Muslim ," ujar Komandan Indobatt, Letkol TNI Andi Perdana Kahar dalam pesan singkat yang diterima Suara Karya di Jakarta, Sabtu (11/9).
Dalam pesan Idul Fitri yang disampaikan Pabintal Satgas Indobatt, Kapten Inf Abdul Hakim Hasibuan, Islam mengajak kaum muslimin untuk hidup sederhana. Berawal dari Idul Fitri, umat Muslim berupaya menjaga jati diri sebagai muslim yang beriman kepada Allah SWT dengan cara mengendalikan dorongan hawa nafsu, seperti yang telah kita lakukan selama Ramadhan.
Sementara itu, Andi Perdana Kahar meminta seluruh Satgas Indobatt yang melaksanakan misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Lebanon, agar menyelesaikan misi perdamaian dengan baik sesuai hikmah Ramadhan. "Semua anggota keluarga juga pasti sangat bangga dengan penugasan ini," ujarnya.
Ia menambahkan, perayaan Idul Fitri di bulan Ramadhan ini menorehkan kesan bagi Satgas Indobatt. Selain jauh dari keluarga yang berada di Tanah Air, para prajurit TNI beragama Muslim juga sanggup melaksanakan ibadah puasa Ramadhan di negeri Lebanon walaupun dengan lamanya waktu puasa dua jam lebih panjang dari biasanya.
"Dari sahur sampai dengan Maghrib melewati waktu sampai empat belas jam lamanya. Hal ini disebabkan oleh letak Lebanon yang berada di belahan bumi lain berbeda dengan negeri Indonesia yang tepat berada di garis khatulistiwa," ujar Andi.
Tanpa KSAD
Secara terpisah, para petinggi TNI melaksanakan Sholat Ied bersama di Mabes TNI. Sholat Ied tersebut dihadiri Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso, KSAL Laksamana TNI Agus Suhartono, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Imam Sufa'at, Wakil Menteri Pertahanan Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin dan pejabat teras Mabes TNI lainnya.
Sedangkan, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal George Toisutta sama sekali tidak hadir pada Sholat Ied bersama itu.
Bertindak selaku Imam dalam sholat Idul Fitri di Mabes TNI adalah H Akmal Sidiq dan Khatib KH Othman Omar Shihab. Pesan Idul Fitri, dikatakan Othman, Ramadhon mendidik umat Muslim masuk di dalam Madrasah Muhammad SAW. Nabi Muhammad menginginkan umat Muslim yang disiplin, jujur, ikhlas, menahan kehendak, kecuali kehendak Allah SWT.
Seperti yang dikutip dari Algazali Radillahu, bahwa inti hidup ini berkehendaklah dengan kehendak Allah SWT. Allah SWT akan memberikan apa saja yang dikehendaki umat Muslim sesuai dengan Hadis Qudzi Rasulullah SAW.
"Allah SWT berfirman, wahai hambaku, jika engkau menginginkan sesuatu dengan engkau menyerahkan keinginan itu pada keinginanku akan kuberikan apa saja yang engkau inginkan. Wahai hambaku, jika engkau berkeinginan sesuatu dan engkau tidak menyerahkan keinginan itu pada keinginanku maka engkau tidak akan memperoleh apapun dari keinginanmu karena setiap keinginan atas izin keinginanku," ujar Othman. (Feber Sianturi)
JAKARTA (Suara Karya): Prajurit Tentara Nasional Indonesia yang tergabung dalam Satuan Tugas Batalyon Mekanis Kontingen garuda XXIII-D (Indonesian Battalion/Indobatt) tetap merayakan Hari Raya Idul Fitri 1431 hijriah di negara yang sedang dikecamuk peperangan, Lebanon Selatan. Perayaan 'Hari Kemenangan' bagi prajurit beragama Muslim itu berlangsung meriah dan khidmat Soekarno Base Unifil Posn 7-1 desa Adshit Al-Qusayr, Jumat (10/9) waktu setempat.
"Hari yang fitri merupakan hari kemenangan oleh seluruh umat muslim. Lebaran disambut dengan antusias oleh seluruh anggota Satgas Indobatt. Pada Sholat Ied diikuti oleh Satgas Indobatt beragama Muslim ," ujar Komandan Indobatt, Letkol TNI Andi Perdana Kahar dalam pesan singkat yang diterima Suara Karya di Jakarta, Sabtu (11/9).
Dalam pesan Idul Fitri yang disampaikan Pabintal Satgas Indobatt, Kapten Inf Abdul Hakim Hasibuan, Islam mengajak kaum muslimin untuk hidup sederhana. Berawal dari Idul Fitri, umat Muslim berupaya menjaga jati diri sebagai muslim yang beriman kepada Allah SWT dengan cara mengendalikan dorongan hawa nafsu, seperti yang telah kita lakukan selama Ramadhan.
Sementara itu, Andi Perdana Kahar meminta seluruh Satgas Indobatt yang melaksanakan misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Lebanon, agar menyelesaikan misi perdamaian dengan baik sesuai hikmah Ramadhan. "Semua anggota keluarga juga pasti sangat bangga dengan penugasan ini," ujarnya.
Ia menambahkan, perayaan Idul Fitri di bulan Ramadhan ini menorehkan kesan bagi Satgas Indobatt. Selain jauh dari keluarga yang berada di Tanah Air, para prajurit TNI beragama Muslim juga sanggup melaksanakan ibadah puasa Ramadhan di negeri Lebanon walaupun dengan lamanya waktu puasa dua jam lebih panjang dari biasanya.
"Dari sahur sampai dengan Maghrib melewati waktu sampai empat belas jam lamanya. Hal ini disebabkan oleh letak Lebanon yang berada di belahan bumi lain berbeda dengan negeri Indonesia yang tepat berada di garis khatulistiwa," ujar Andi.
Tanpa KSAD
Secara terpisah, para petinggi TNI melaksanakan Sholat Ied bersama di Mabes TNI. Sholat Ied tersebut dihadiri Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso, KSAL Laksamana TNI Agus Suhartono, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Imam Sufa'at, Wakil Menteri Pertahanan Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin dan pejabat teras Mabes TNI lainnya.
Sedangkan, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal George Toisutta sama sekali tidak hadir pada Sholat Ied bersama itu.
Bertindak selaku Imam dalam sholat Idul Fitri di Mabes TNI adalah H Akmal Sidiq dan Khatib KH Othman Omar Shihab. Pesan Idul Fitri, dikatakan Othman, Ramadhon mendidik umat Muslim masuk di dalam Madrasah Muhammad SAW. Nabi Muhammad menginginkan umat Muslim yang disiplin, jujur, ikhlas, menahan kehendak, kecuali kehendak Allah SWT.
Seperti yang dikutip dari Algazali Radillahu, bahwa inti hidup ini berkehendaklah dengan kehendak Allah SWT. Allah SWT akan memberikan apa saja yang dikehendaki umat Muslim sesuai dengan Hadis Qudzi Rasulullah SAW.
"Allah SWT berfirman, wahai hambaku, jika engkau menginginkan sesuatu dengan engkau menyerahkan keinginan itu pada keinginanku akan kuberikan apa saja yang engkau inginkan. Wahai hambaku, jika engkau berkeinginan sesuatu dan engkau tidak menyerahkan keinginan itu pada keinginanku maka engkau tidak akan memperoleh apapun dari keinginanmu karena setiap keinginan atas izin keinginanku," ujar Othman. (Feber Sianturi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar