MA Hailuki
INILAH.COm, Jakarta - Prajurit TNI dilahirkan untung berperang, apapun kondisi dan situasinya. Bukan seperti penilaian Ibas Yudhoyono yang harus siap perang jika memiliki persenjataan mumpuni.
Menurut Direktur Eksekutif Institute for Defense Security and Peace Studies (IDSPS) Mufti Makarim , pernyataan Ibas meremehkan semangat juang dan kemampuan tempur prajurit TNI.
"Apapun kondisinya prajurit TNI siap tempur, tidak cengeng seperti pernyataan itu," ujar Mufti kepada INILAH.COM, Selasa (7/9).
Sebelumnya, Ibas menyatakan Indonesia belum siap berperang melawan Malaysia. Selain faktur minimnya dana, menurut Ibas TNI juga tidak memiliki persenjataan yang mumpuni.
"Dari segi finansial Indonesia belum mampu untuk berperang dan persenjataan yang dimiliki TNI kita juga tidak mendukung," ujar Ibas di Solo Jawa Tengah, Minggu (5/9).
Mufti menilai pernyataan Ibas didasari oleh minimnya pengetahuan siap kemiliteran dan konsep perang secara menyeluruh.
"Pernyataan itu dangkal sekali, mental prajurit tidak boleh turun karena pernyataan politisi yang dangkal seperti itu," ujar Mufti. [mah]
INILAH.COm, Jakarta - Prajurit TNI dilahirkan untung berperang, apapun kondisi dan situasinya. Bukan seperti penilaian Ibas Yudhoyono yang harus siap perang jika memiliki persenjataan mumpuni.
Menurut Direktur Eksekutif Institute for Defense Security and Peace Studies (IDSPS) Mufti Makarim , pernyataan Ibas meremehkan semangat juang dan kemampuan tempur prajurit TNI.
"Apapun kondisinya prajurit TNI siap tempur, tidak cengeng seperti pernyataan itu," ujar Mufti kepada INILAH.COM, Selasa (7/9).
Sebelumnya, Ibas menyatakan Indonesia belum siap berperang melawan Malaysia. Selain faktur minimnya dana, menurut Ibas TNI juga tidak memiliki persenjataan yang mumpuni.
"Dari segi finansial Indonesia belum mampu untuk berperang dan persenjataan yang dimiliki TNI kita juga tidak mendukung," ujar Ibas di Solo Jawa Tengah, Minggu (5/9).
Mufti menilai pernyataan Ibas didasari oleh minimnya pengetahuan siap kemiliteran dan konsep perang secara menyeluruh.
"Pernyataan itu dangkal sekali, mental prajurit tidak boleh turun karena pernyataan politisi yang dangkal seperti itu," ujar Mufti. [mah]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar