Jumat, 26/03/2010 17:03 WIB
Parwito – detikNews Purworejo - Nasib sial dialami Winarto (41). Betis warga Desa Pekuthan, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, ini tiba-tiba tertembak peluru nyasar saat sedang mencari rumput. Peluru diduga milik anggota TNI AD yang sedang latihan menembak di lapangan tembak Besole, Purworejo. "Kejadiannya sekitar jam 15.00 WIB. Adik saya sedang mencari rumput, tiba-tiba kakinya sakit dan mengeluarkan banyak darah," kata Riyani, kakak korban, saat ditemui di RS Palang Biru, Jalan Alun-alun Kutoarjo, Purworejo, Jawa Tengah, Jumat (27/3/2010).
Parwito – detikNews Purworejo - Nasib sial dialami Winarto (41). Betis warga Desa Pekuthan, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, ini tiba-tiba tertembak peluru nyasar saat sedang mencari rumput. Peluru diduga milik anggota TNI AD yang sedang latihan menembak di lapangan tembak Besole, Purworejo. "Kejadiannya sekitar jam 15.00 WIB. Adik saya sedang mencari rumput, tiba-tiba kakinya sakit dan mengeluarkan banyak darah," kata Riyani, kakak korban, saat ditemui di RS Palang Biru, Jalan Alun-alun Kutoarjo, Purworejo, Jawa Tengah, Jumat (27/3/2010).
Saat kejadian, sambung Riyani, sejumlah teman-teman Winarto sempat kaget dan panik melihat kondisi adiknya. Bahkan beberapa di antaranya histeris karena banyaknya darah yang keluar dari luka di betis Winarto. Mereka berteriak-teriak meminta tolong. Terikan tersebut rupanya di dengar oleh para anggota TNI Kodam IV Diponegoro yang sedang menggelar latihan menembak di lapangan Basole. Para petugas itu kemudian berdatangan dan langsung membawa Winarto ke RS.
"Kami tidak mau menuntut apapun dari Pak Tentara (TNI AD). Yang jelas kami hanya meminta kepedulian dari Pak Tentara saja," ungkap Riyani. Sejumlah warga setempat menyatakan, kasus salah tembak ini bukan baru pertama kali terjadi. Kasus serupa juga pernah terjadi sebelumnya. Hal tersebut disebabkan lokasi lapangan tembak Basole tidak jauh dari areal kebun warga.
"Suara tembakan sudah menjadi makanan sehari-hari kami. Paling tidak ini tidak harus dibiarkan berlangsung lama. Bagaiman supaya tentara dan warga merasa sama-sama aman saja dibuat tembok atau bataslah," tutur Gunadi(44), salah satu perangkat desa.
Tanggung Jawab
Dihubungi terpisah Kepala Bagian Latihan Kodam IV Diponegoro, Letkol Joko Suprapto, membenarkan peristiwa tersebut. Dia menegaskan Kodam Diponegoro akan bertanggungjawab penuh atas kejadian ini. "Kami sudah menyatakan kepada keluarga korban akan membiayai seluruh biaya pengobatan dan pemulihan kesehatan korban," ujar Joko. Joko menjelaskan, peristiwa itu terjadi saat ratusan prajurit TNI-AD Kodam IV Diponegoro sedang melakukan pembentukan tim tembak yang bermarkas di Jl. Perintis Kemerdekaan, Watu Gong, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar