Rabu, 24 Maret 2010

Lebih Bijak Mengamankan Obama

24 Maret 2010 BP
Bali Post. Medio Maret 2010, mantan Kasad yang juga mantan Ka Bais, Tyasno Sudarto mengkritisi pengamanan terhadap Obama yang dinilainya lebay alias berlebihan. Menanggapi kritikan Tyasno tersebut, Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso menyatakan sudah melakukan prosedur pengamanan khusus untuk tamu negara, apalagi seorang Presiden.Sebagaimana dipublikasikan, seandainya Obama jadi berkunjung ke Indonesia pada 23 Maret 2010 yang lalu, mereka akan membawa 3 ribu personil untuk mengawal Obama.
Terkait hal itu, Tyasno berujar, dengan membawa 3 ribu personil sama saja menginjak-injak kedaulatan Indonesia.Agaknya tidaklah sederhana mencari titik temu antara aspirasi Pak Tyasno dan keinginan Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso. Sebagai mantan Kasad, Tyasno tahu betul tentang seluk beluk pengamanan tamu negara. Yang menjadi persoalan adalah Pak Tyasno tidak lagi duduk di pemerintahan. Beliau sedang berada di luar sistem, bisa bersekutu dengan kelompok mana saja, termasuk dengan kelompok oposan pemerintah, dan bebas berbicara apa saja, apa lagi di era demokratisasi saat ini.
Sementara Panglima TNI punya tanggung jawab teramat berat untuk mengamankan negeri ini dari segala macam bentuk ancaman, termasuk memberikan rasa aman kepada para tamu negara. Beliau harus bisa menjabarkan secara tepat bagaimana memberikan rasa aman kepada tamu-tamu negara, apalagi terhadap presiden dari negara sebesar AS yang diakui atau tidak oleh Indonesia dipandang sebagai "sekutu" pembangunan yang penting.
Kita saling membutuhkan, bukan saling memanfaatkan. Karena itu wajar kalau pemimpinnya yang berkunjung ke negeri ini diberi penghormatan yang memadai sebagaimana layaknya seorang tamu VIP. Kendati kunjungan itu akhirnya ditunda hingga Juni 2010, namun persoalan pengamanan Obama akan tetap aktual, lebih-lebih menjelang kedatangannya nanti. Mudah-mudahan jaminan keamanan yang dijanjikan Panglima TNI bagi Obama, di satu sisi memenuhi standar pengamanan seorang kepala negara, tetapi di sisi lain tidak terkesan lebay atau berlebihan sebagaimana dikritisi pak Tyasno.Gerry Setiawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog