Selasa, 23 Maret 2010, 19:01 WIB
VIVAnews - Penembakan yang diduga dilakukan Gerakan Pengacau Keamanan (GPK) kembali terjadi di Puncak Jaya Papua. Kali ini, satu anggota TNI tertembak di Kali Semen Kampung Puncak Senyum, Papua. Juru Bicara Kodam XVII Cenderawasih Letkol Infanteri Susilo melalui pesan singkatnya, Selasa 23 Maret 2010 mengatakan, saat itu sejumlah anggota TNI mengendarai mobil dari arah Kota Baru menuju Pos Puncak Jaya.
VIVAnews - Penembakan yang diduga dilakukan Gerakan Pengacau Keamanan (GPK) kembali terjadi di Puncak Jaya Papua. Kali ini, satu anggota TNI tertembak di Kali Semen Kampung Puncak Senyum, Papua. Juru Bicara Kodam XVII Cenderawasih Letkol Infanteri Susilo melalui pesan singkatnya, Selasa 23 Maret 2010 mengatakan, saat itu sejumlah anggota TNI mengendarai mobil dari arah Kota Baru menuju Pos Puncak Jaya.
Rombongan ini mengangkut logistik bahan makanan. Kejadian yang terjadi Senin 22 Maret kemarin sekitar pukul 18.00 WIT itu menimpa anggota TNI dari Batalyon Infantri 753/AVT, Praka Asri. Setibanya di tempat kejadian, mobil yang ditumpangi ditembaki oleh sekelompok orang tak dikenal dari atas gunung. Salah seorang angggota kemudian terkena tembakan.Praka Asri yang terkena tembakan dan terpaksa harus dirawat secara intensif di RS Mulia ibukota Puncak Jaya. "Saat itu mobil anggota kami sedang mengangkut bahan makanan untuk stol di Pos, lantas ditembaki sesampainya di TKP, yang mengakibatkan Praka Asri terkena serpihan peluru yang lebih dulu menembus kaca. Ia terkena di pinggul bagian belakang," kata Susilo. Meski ditembaki, lanjut Susilo, anggota TNI tidak membalas, namun terus memacu mobilnya meninggalkan lokasi penembakan menuju Pos. "Anggota sama sekali tidak membalas aksi GPK itu," ujarnya.
Selanjutnya, setelah dianggap aman, anggota yang tertembak dilarikan ke RS Mulia untuk mendapatkan perawatan intensif. “Dengan pengawalan anggota lain yang bertugas di Pos TNI Puncak Senyum, anggota yang tertembak dilarikan ke Mulia,’’ungkapnya. Menurut Susilo, pelaku penembakan diperkirakan lebih dari 3 orang dan kemungkinan setelah beraksi kembali masuk ke dalam hutan. "Tembakan dilakukan secara beruntun dan pelaku kemungkinan lebih dari 3," tegas dia. Mengenai kelompok mana pelaku, Susilo menegaskan yang jelas mereka adalah gerakan pengacau keamanan yang selama ini kerap beraksi di sekitar Puncak Senyum, yang jaraknya cukup dekat dengan Tingginambut. Lokasi ini kerap dijadikan markas oleh kelompok itu.
Saat ini, setiap anggota terutama yang bertugas di sekitar lokasi diintruksikan untuk tetap meningkatkan kewaspadaan. Sebab kelompok itu sewaktu-waktu bisa beraksi kembali. Laporan: Banjir Ambarita l Papua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar