Laporan Okto Manehat
Senin, 29 Maret 2010 11:21 WIB
Pos Kupang. Aksi saling lempar menggunakan batu ke rumah dinas perwira milik dua institusi yang lokasinya bertetangga tersebut terjadi. Beruntung komandan dari masing-masing institusi bisa mengendalikan anggotanya. Kapolres Alor, AKBP Andi Harsito, SIK, melalui Wakapolres Alor, Kompol Wahyudi Wicaksana, SIK, yang dikonfirmasi Pos Kupang di ruang kerjanya, Kamis (25/3/2010), membenarkan adanya kejadian itu. Dijelaskannya, kasus tersebut akibat salah paham oknum anggota Polres Alor dengan anggota TNI Batalyon 744 yang mau cuti ke Alor saat di atas kapal Feri Namparnos. Wicaksana menjelaskan, kronologi peristiwa ini bermula dari umpatan keras seorang penumpang kapal Feri Namparnos terhadap Kardi, anggota Polres Alor, yang kebetulan saat itu berada di atas kapal feri tersebut.
Senin, 29 Maret 2010 11:21 WIB
Pos Kupang. Aksi saling lempar menggunakan batu ke rumah dinas perwira milik dua institusi yang lokasinya bertetangga tersebut terjadi. Beruntung komandan dari masing-masing institusi bisa mengendalikan anggotanya. Kapolres Alor, AKBP Andi Harsito, SIK, melalui Wakapolres Alor, Kompol Wahyudi Wicaksana, SIK, yang dikonfirmasi Pos Kupang di ruang kerjanya, Kamis (25/3/2010), membenarkan adanya kejadian itu. Dijelaskannya, kasus tersebut akibat salah paham oknum anggota Polres Alor dengan anggota TNI Batalyon 744 yang mau cuti ke Alor saat di atas kapal Feri Namparnos. Wicaksana menjelaskan, kronologi peristiwa ini bermula dari umpatan keras seorang penumpang kapal Feri Namparnos terhadap Kardi, anggota Polres Alor, yang kebetulan saat itu berada di atas kapal feri tersebut.
Hari Rabu (24/3/2010), jelas Wicaksana, kapal feri dalam pelayaran dari Pelabuhan Teluk Gurita-Belu menuju Pelabuhan Feri Binongko, Kalabahi. Penumpang yang mengumpat anggota Polres Alor saat itu berpakaian preman. Setelah terjadi pertengkaran, baru penumpang itu mengenakan pakaian dinas TNI. "Saat itu baru diketahui penumpang itu anggota TNI, yakni Pratu (Inf) Abraham yang bertugas di Batalyon 744 Belu. Pratu Abraham ke Alor untuk mengisi masa cutinya," jelas Wicaksana. Dia melanjutkan, salah paham di atas kapal feri itu berakhir setelah keduanya saling memaafkan. Saat kapal feri merapat di Pelabuhan Binongko, sejumlah anggota Polres Alor menjemput Kardi di pelabuhan. Demikian juga anggota kodim ke pelabuhan untuk mengamankan anggotanya.
Wicaksana mengatakan, meski masalah salah paham telah selesai di kapal, namun ada yang memanas-manasi lagi, sehingga muncul amarah anggota kodim maupun polres. Buntutnya, terjadi aksi lempar dengan batu ke rumah dinas dua institusi tersebut yang lokasinya bertetangga. "Atap rumah beberapa kali bunyi akibat kena lemparan," katanya. Masalah ini langsung dikendalikan Kapolres Alor maupun Dandim Alor. Situasi yang ada langsung reda.
Dipulangkan ke kesatuan
Menurut Wicaksana, Kapolres Alor dan Dandim Alor telah berkoordinasi dan sepakat anggota TNI, yakni Pratu Abraham yang datang cuti langsung dipulangkan menggunakan pesawat, Kamis (25/3/2010). "Masalah yang terjadi karena miskomunikasi, sebab dua anggota yang salah paham di atas kapal feri telah saling memaafkan. Tetapi ada yang memanas-manasi sehingga terjadi kasus seperti itu," katanya.
Ia berharap kejadian seperti ini menjadi pengalaman bagi anggota polisi dan TNI untuk bisa sinergi dan kompak dalam menjalankan tugas sesuai tupoksi masing-masing. Dandim 1622 Alor, Letkol (Inf) Syariyal Siregar yang dikonfirmasi di kantornya, belum berhasil ditemui karena tengah mengantar kepulangan Pratu Abraham melalui Bandara Mali untuk dipulangkan ke batalyonnya melalui Kupang menggunakan pesawat. (oma)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar