Jum'at, 19 Maret 2010 16:54 WIB
TEMPO Interaktif, Benoa - Meskipun kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama, ke Indonesia ditunda hingga Juni, kapal perang milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut yang sudah disiagakan di Bali tidak akan ditarik kembali. Petugas di Pangkalan TNI AL Benoa menyebutkan hingga saat ini kapal perang yang sudah tiba untuk mengamankan Obama masih tetap berpatroli di sekitar perairan Bali.Dari pantauan Tempo di lapangan pada Jumat (19/3) siang, memang hanya KRI Slamet Riyadi yang masih bersandar di Pelabuhan Benoa. Kapal penghancur yang dilengkapi dengan sejumlah peralatan tempur seperti peluru kendali, torpedo, dan meriam tampak sedang mengisi bahan bakar di Benoa.
TEMPO Interaktif, Benoa - Meskipun kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama, ke Indonesia ditunda hingga Juni, kapal perang milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut yang sudah disiagakan di Bali tidak akan ditarik kembali. Petugas di Pangkalan TNI AL Benoa menyebutkan hingga saat ini kapal perang yang sudah tiba untuk mengamankan Obama masih tetap berpatroli di sekitar perairan Bali.Dari pantauan Tempo di lapangan pada Jumat (19/3) siang, memang hanya KRI Slamet Riyadi yang masih bersandar di Pelabuhan Benoa. Kapal penghancur yang dilengkapi dengan sejumlah peralatan tempur seperti peluru kendali, torpedo, dan meriam tampak sedang mengisi bahan bakar di Benoa.
Direncanakan ada tujuh kapal perang yang disiagakan untuk mengamankan Bali saat Obama berkunjung. “Namun kita tidak tahu apakah kapal perang ang belum datang akan tetap diberangkatkan ke Bali,” ungkap seorang petugas di Benoa. Kapal perang itu didatangkan langsung dari Armada Indonesia Timur (Armatim) Surabaya. Obama awalnya dijadwalkan datang ke Indonesia pekan ini. Namun, jadwal tersebut diundur menjadi 23-25 Maret. Akan tetapi, karena masih mengalami masalah di Amerika Serikat terkait Rancangan Undang-Undang Kesehatan, Obama akhirnya menunda kunjungan ke Indonesia sampai Juni mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar