Senin, 29 Maret 2010
JAKARTA (Suara Karya): Tentara Nasional Indonesia (TNI) semakin mengukuhkan profesionalitas dan kualitasnya di jajaran kemiliteran internasional sebagai pasukan perdamaian dunia menyusul penilaian positif oleh masyarakat internasional. Selain tangguh dalam tempur, prajurit TNI dinilai sebagai pasukan perdamaian yang punya strategi unik, lain dari strategi pasukan perdamaian dunia negara lainnya. Surat elektronik perwira penerangan Konga XXIII-D/Unifil, Kapten TNI Yogi Nugroho kepada Suara Karya di Jakarta, Sabtu (27/3) menyebutkan, kinerja Konga yang bertugas menjaga perdamaian di wilayah konflik Lebanon Selatan selalu dinilai positif oleh masyarakat setempat maupun masyarakat dari negara lain yang berada di Lebanon. Prajurit TNI selalu mengedepankan profesionalitas dan kualitas dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Satu hal yang menjadi ciri khas prajurit TNI, ialah keramah-tamahan. Hal inipun positif dan patut ditiru pasukan perdamaian dari negara lainnya. "Tugas siap siaga diselingi keramah-tamahan mencairkan situasi yang mencekam dalam setiap saat menjaga keamanan di Lebanon," ujarnya. Pengakuan ini terlontar dari setiap pengunjung yang akan memasuki Markas Besar United Nations Interim Forces In Lebanon (Unifil) Naqoura, Lebanon Selatan. Mabes Unifil lebih sterill dan nyaman sejak Satgas Konga menjadi penanggungjawab utama keamanan. "Tugas dan tanggung jawab pengamanan Mabes Unifil dipundak Kompi Mekanis E Indobatt sejak 24 Febuari 2010," ujar Yogi.
Keramah-tamahan
Namun, satu hal yang tidak pernah dijumpai pada diri pemeriksa sebelumnya (kontingen negara lain) adalah senyum keramah-tamahan dari personel Satgas Konga. "Melalui keramah-tamahan yang mewarnai profesionalisme pasukan Garuda dalam menerapkan prosedur pemeriksaan pengamanan di pintu gerbang Unifil tersebut, terpancar suatu nilai keunggulan positif yang membedakan Kontingen Garuda terhadap kontingen negara lain," ujarnya.
Menurut dia, hal itulah yang membuat pengunjung Markas Besar Unifil merasa nyaman dalam melalui prosedur pemeriksaan dalam rangka pengamanan. Komandan Kompi Mekanis E, Kapten TNI Imam Wicaksana mengatakan, Mabes Unifil memiliki tiga gerbang utama dan tiga pos observasi yang harus intensif diawasi. (Feber Sianturi)
JAKARTA (Suara Karya): Tentara Nasional Indonesia (TNI) semakin mengukuhkan profesionalitas dan kualitasnya di jajaran kemiliteran internasional sebagai pasukan perdamaian dunia menyusul penilaian positif oleh masyarakat internasional. Selain tangguh dalam tempur, prajurit TNI dinilai sebagai pasukan perdamaian yang punya strategi unik, lain dari strategi pasukan perdamaian dunia negara lainnya. Surat elektronik perwira penerangan Konga XXIII-D/Unifil, Kapten TNI Yogi Nugroho kepada Suara Karya di Jakarta, Sabtu (27/3) menyebutkan, kinerja Konga yang bertugas menjaga perdamaian di wilayah konflik Lebanon Selatan selalu dinilai positif oleh masyarakat setempat maupun masyarakat dari negara lain yang berada di Lebanon. Prajurit TNI selalu mengedepankan profesionalitas dan kualitas dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Satu hal yang menjadi ciri khas prajurit TNI, ialah keramah-tamahan. Hal inipun positif dan patut ditiru pasukan perdamaian dari negara lainnya. "Tugas siap siaga diselingi keramah-tamahan mencairkan situasi yang mencekam dalam setiap saat menjaga keamanan di Lebanon," ujarnya. Pengakuan ini terlontar dari setiap pengunjung yang akan memasuki Markas Besar United Nations Interim Forces In Lebanon (Unifil) Naqoura, Lebanon Selatan. Mabes Unifil lebih sterill dan nyaman sejak Satgas Konga menjadi penanggungjawab utama keamanan. "Tugas dan tanggung jawab pengamanan Mabes Unifil dipundak Kompi Mekanis E Indobatt sejak 24 Febuari 2010," ujar Yogi.
Keramah-tamahan
Namun, satu hal yang tidak pernah dijumpai pada diri pemeriksa sebelumnya (kontingen negara lain) adalah senyum keramah-tamahan dari personel Satgas Konga. "Melalui keramah-tamahan yang mewarnai profesionalisme pasukan Garuda dalam menerapkan prosedur pemeriksaan pengamanan di pintu gerbang Unifil tersebut, terpancar suatu nilai keunggulan positif yang membedakan Kontingen Garuda terhadap kontingen negara lain," ujarnya.
Menurut dia, hal itulah yang membuat pengunjung Markas Besar Unifil merasa nyaman dalam melalui prosedur pemeriksaan dalam rangka pengamanan. Komandan Kompi Mekanis E, Kapten TNI Imam Wicaksana mengatakan, Mabes Unifil memiliki tiga gerbang utama dan tiga pos observasi yang harus intensif diawasi. (Feber Sianturi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar