Sabtu, 20-03-2010
Bangun Rumah TNI
MAKASSAR,UPEKS--Potensi pembangunan untuk rumah Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Sulsel masih cukup besar, terkait hal itu Real Estate Indonesia (REI) Sulsel dan Komando Daerah Militer (Kodam) VII Wirabuana tengah menjajaki potensi kerja sama untuk pembangunan rumah murah bagi prajurit diwilayah Kodam VII Wirabuana. Pangdam VII Wirabuana, Mayjend TNI Hari Poernomo, mengatakan, potensi kerja sama tersebut cukup besar, terutama bagi prajurit TNI diwilayah Kodam VII yang akan memasuki usia pensiun. Dalam kerjasama itu, tambah Hari, REI akan dapat menyiapkan lahan dan pembangunan perumahan. Sementara Kodam akan menfasilitasi prajuritnya dengan menggandeng lembaga pembiayaan maupun melalui koperasi Kodam untuk mendapatkan rumah dengan harga terjangkau.
Bangun Rumah TNI
MAKASSAR,UPEKS--Potensi pembangunan untuk rumah Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Sulsel masih cukup besar, terkait hal itu Real Estate Indonesia (REI) Sulsel dan Komando Daerah Militer (Kodam) VII Wirabuana tengah menjajaki potensi kerja sama untuk pembangunan rumah murah bagi prajurit diwilayah Kodam VII Wirabuana. Pangdam VII Wirabuana, Mayjend TNI Hari Poernomo, mengatakan, potensi kerja sama tersebut cukup besar, terutama bagi prajurit TNI diwilayah Kodam VII yang akan memasuki usia pensiun. Dalam kerjasama itu, tambah Hari, REI akan dapat menyiapkan lahan dan pembangunan perumahan. Sementara Kodam akan menfasilitasi prajuritnya dengan menggandeng lembaga pembiayaan maupun melalui koperasi Kodam untuk mendapatkan rumah dengan harga terjangkau.
"Kerja sama dapat terbangun, dimana REI menyiapkan kawasan perumahan murah, dan Kodam menfasilitasi setiap peajurit untuk memperoleh pembiayaan rumah yang disesuaikan dengan gaji prajurit," katanya di sekretariat REI di Makassar, Kamis (18/3). Selain itu, lanjut Hari, untuk penyedian lahan yang cukup strategis untuk pembangunan kawasan perumahan, REI dan Kodam dapat menjajaki potensi ruislag lahan. Tidak hanya itu Pangdam juga meminta agar dalam kerja sama tersebut rumah yang dibangun harganya bisa lebih terjangkau, Kodam sendiri akan melakukan seleksi bagi parjurit TNI yang layak memperoleh fasilitas pembiayaan.
Dalam acara silaturahmi tersebut, anggota REI juga mengeluhkan berbagai persoalan yang dihadapi pengembang kepada Pangdam VII Wirabuana, selaku salah satu dewan pembina REI. Hal utama yang paling krusial terungkap adalah seringnya pembangunan perumahan terkendala pada masalah tanah atau mafia tanah, serta penegakan hukumnya yang kurang tegas.
Disamping itu, masalah listrik juga menjadi keluhan mayoritas pengembang. Menanggapi hal tersebut, jenderal bintang dua tersebut mengatakan, untuk masalah mafia tanah harus terus dikoordinasikan dengan aparat yang berwenang dalam hal ini aparat kepolisian. Pangdam sendiri hanya sebatas bisa menjembatani komunikasi tersebut. "Untuk krisis listrik saat ini memang kendala utama karena daya listrik yang terbatas,"urainya.
Sekretaris REI Sulsel Raymond Arfandy mengatakan, masalah listrik menjadi kendala utama dalam pengembangan perumahan saat ini, selain pengembang yang sering diperhadapkan pada kasus mafia tanah. Namun, untuk penjajakan penyediaan rumah bagi kalangan prajurit menurut dia merupakan potensi pasar yang potensial. “Untuk tindak lanjutnya akan diusulkan ke REI Pusat, agar ada pembicaraan yang lebih serius dengan pimpinan TNI,”tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar