Selasa, 23 Maret 2010 - 03:05 wib
Ilustrasi (foto: Koran)
BOGOR (SI) - Penyebab penyerangan yang di lakukan ratusan oknum TNI AL dan oknum Marinir terhadap galian pasir PT SCA di Jalan Raya Cileungsi, Kabupaten Bogor, masih di selediki. Rahmat, salah satu saksi di lokasi kejadian mengatakan saat penyerangan tersebut oknum TNI yang masih berseragam lengkap mengaku kecewa jalan rusak tersebut diakibatkan oleh truk truk pengankut pasir.
Ilustrasi (foto: Koran)
BOGOR (SI) - Penyebab penyerangan yang di lakukan ratusan oknum TNI AL dan oknum Marinir terhadap galian pasir PT SCA di Jalan Raya Cileungsi, Kabupaten Bogor, masih di selediki. Rahmat, salah satu saksi di lokasi kejadian mengatakan saat penyerangan tersebut oknum TNI yang masih berseragam lengkap mengaku kecewa jalan rusak tersebut diakibatkan oleh truk truk pengankut pasir.
"Gara gara perusahan ini jalan jadi rusak," tukas oknum TNI tersebut seperti ditirukan Rahmat, Senin (22/3/2010) malam. Selain itu, puluhan pekerja galian pasir juga mengaku disuruh tiarap dan makan lumpur. Seperti diberiatakan sebelumnya, sekira 1.000 orang oknum anggota TNI Angkatan Laut dan Marinir menyerang lokasi galian pasir PT Sumber Cipta Abadi (SCA) di Kampung Cipicung RW 012 RT 05, Desa Mekar Sari, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor.
Setelah itu mereka melakukan merusak bangunan perkantoran dan sejumlah kendaraan truk pasir. Belum diketahui penyebab penyerangan tersebut, saat ini petugas Polres Bogor masih melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut. Terkait dengan peristiwa itu Dandim 0621 Kab Bogor Letkol Inf Suswatyo menyesalkan peristwa tersebut. Menurutnya cara-cara anarkistis yang dilakukan baik warga mapun oknum TNI tidak dibenarkan."Kami tidak setuju cara-acara anarkistis tersebut," ujarnya.
Akibat penyerangan tersebut, dua orang satpam bernama Rahmat (45) dan Usup (45) mengalami luka-luka. Selain itu Pintu Gerbang dirusak, 4 truk rusak ringan, kaca ruang kantor pecah. Salah satu korban pemukulan oleh masa yang melakukan penyerangan Dwiyanti mengatakan saat kejadian dirinya sedang berada di ruang kantor. "Mereka langsung masuk dan merusak isi kantor," katanya. Selain merusak oknum-oknum TNI tersebut juga disebut menjarah uang sebesar Rp3 juta dan minuman.(Endang Gunawan/Global/ram)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar