DENPASAR, Radar Bali - Aksi kekerasan kembali terjadi di kawasan Metro Denpasar. Kali ini aksi kekerasan yang berujung penikaman itu terjadi di kawasan Jalan Sudirman, Denpasar, tepatnya di sekitar kawasan perumahan dinas TNI Angkatan Darat, Rabu (24/3) malam lalu.
Aksi tersebut sempat menghebohkan warga sekitar. Sedikitnya dua truk pasukan Dalmas dari Satuan Samapta Poltabes Denpasar diterjunkan untuk mengendalikan situasi. Bahkan aksi ini, nyaris melibatkan dua kelompok warga di " kawasan Jalan Sudirman dan Banjar Kayumas, Desa Batuyang, Denpasar.
Menurut salah seorang sumber di kepolisian, peristiwa berawal ketika seorang pemuda yang akrab dipanggil Komang Kunci bertandang ke wilayah Jalan Sudirman. Wilayah yang "dikuasai" oleh anak kolong itu Kunci sempat membuat onar.
Saat itu, Komang Kunci yang diduga kuat dalam kondisi mabuk minuman keras, menantang sekelompok anak muda di kawasan ' Banjar Kayumas berkelahi. Karena tersinggung, kelompok pemuda ini lantas hendak menghajar Komang Kunci. Namun tanpa diduga seorang pemuda ditikam oleh Komang Kunci yang sedari awal membawa sebilah belati.
"Sebenarnya bukan bentrok antar banjar, tapi ini antar pemuda yang akhimya merembet ke banjar. Komang Kunci ini sebenamya orang luar kompleks Sudirman, tapi dia itu sering main ke sana. Akhimya karena salah paham terjadilah peristiwa itu," ujar sumber tersebut
Terkait aksi penikaman, sumber ini mengaku masih belum tahu persis masalah itu. Namun ia menegaskan ada aksi penikaman itu.'"Ada satu orang yang ditikam, tapi saya nggak tahu siapa namanya. Yang jelas dia tinggal di belakang perumahan kolong di Sudirman itu. Kalau tidak salah bapaknya sering dipanggil Kappa," imbuh sumber.
Aksi tersebut sempat menghebohkan warga sekitar. Sedikitnya dua truk pasukan Dalmas dari Satuan Samapta Poltabes Denpasar diterjunkan untuk mengendalikan situasi. Bahkan aksi ini, nyaris melibatkan dua kelompok warga di " kawasan Jalan Sudirman dan Banjar Kayumas, Desa Batuyang, Denpasar.
Menurut salah seorang sumber di kepolisian, peristiwa berawal ketika seorang pemuda yang akrab dipanggil Komang Kunci bertandang ke wilayah Jalan Sudirman. Wilayah yang "dikuasai" oleh anak kolong itu Kunci sempat membuat onar.
Saat itu, Komang Kunci yang diduga kuat dalam kondisi mabuk minuman keras, menantang sekelompok anak muda di kawasan ' Banjar Kayumas berkelahi. Karena tersinggung, kelompok pemuda ini lantas hendak menghajar Komang Kunci. Namun tanpa diduga seorang pemuda ditikam oleh Komang Kunci yang sedari awal membawa sebilah belati.
"Sebenarnya bukan bentrok antar banjar, tapi ini antar pemuda yang akhimya merembet ke banjar. Komang Kunci ini sebenamya orang luar kompleks Sudirman, tapi dia itu sering main ke sana. Akhimya karena salah paham terjadilah peristiwa itu," ujar sumber tersebut
Terkait aksi penikaman, sumber ini mengaku masih belum tahu persis masalah itu. Namun ia menegaskan ada aksi penikaman itu.'"Ada satu orang yang ditikam, tapi saya nggak tahu siapa namanya. Yang jelas dia tinggal di belakang perumahan kolong di Sudirman itu. Kalau tidak salah bapaknya sering dipanggil Kappa," imbuh sumber.
Kasus ini sempat membuat hubungan antara kedua kelompok warga itu bersitegang. Namun belakangan ketegangan ini mulai diredam karena akar permasalahan sudah diketahui. "Sementara ini mereka masih cooling down, tapi warga disana sudah berencana mau melaporkan Komang Kunci ini," imbuh sumber.
Di sisi lain, Komang Kunci t~rnyata merupakan wajah lama dl kalangan preman di kawasan Kota Denpasar. Pria ini diketahui sebagai sosok seorang pr~an yang kerap keluar masuk penjara karena kasus penganiayaan.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, Komang Kunci sempat terlibat masalah di dua tempat hiburan malam yaitu denpasar Moon dan New Star. Di kedua kelab malam itu, Komang Kunci terlibat masalah penganiayaan yang berujung pada penikaman. Bahkan Komang Kunci disebut baru saja bebas dari penjara sejak beberapa pekan lalu lantaran terlibat kasus penganiayaan di Diskotek New Star.
Semen tara itu, Kapoltabes Denpasar Kombespol I Gde Alit Wldana Kamis (24/3) petang kemarin ketlka dikonfirmasi mengaku belum menerima laporan adanya kericuhan yang berujung penikaman tersebut. "Belum,. belum ada laporan yang kami terima mengenai kericuhan itu, nanti saya cek dulu " ucapnya via ponsel petang kemarin. (eps/dot)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar