JAKARTA, NusaBali
Indonesia berharap kerjasarna rniliter dengan Amerika Serikat khususnya pelatihan terhadap prajurit Kornando Pasukan Khusus (Kopassus) Angkatan Darat dapat segera diwujudkan. Apalagi, selarna ini kerjasarna pasukan khusus Angkatan Laut dan Angkatan Udara sudah terjalin.
Demikian dikatakan Kepala Pusat Penerangan TNI Marsekal Muda TNI Sagorn Tarnboen saat berbincang dengan Okezone. Dia berharap rnasalah pelanggaran hak asasi rnanusia oleh pasukan Kopassus yang selarna ini rnengganjal keIjasarna itu dapat teratasi. "Mudahrnudahan bisa saling rnemahamilah. Sehingga, kerjasarna rniliter Amerika Serikat dan Indonesia bisa berjalan kornprehensif," katanya, Sabtu (14/3).
Sebab, kata dia, Indonesia telah rnelakukan langkahlangkah penting terkait penghormatan terhadap HAM terrnasuk rnenghukurn ' rnereka yang rnelakukan pelanggaran. Meski demikian, Sagorn belurn rnenjawab tegas kapan kerjasarna ini akan terealisir.
"Kita rnenunggu irnplernentasinya. Yang jelas harns rnenguntungkan kedua belah pihak," ujamya.
Pelatihan terhadap Kopassus dihentikan sejak tahun 1997 karena sejumlah pelanggaran HAM yang rnereka lakukan pada rnasa pernerintahan Presiden Soeharto. Pada tahun yang sarna, Senat Arnerika Serikat juga rnengesahkan undang-undang -disebut Leahy Law yang rnelarang negara itu rnelatih rniliter asing yang rnemiliki sejarah pelanggaran HAM. Kecuali rnereka yang bertanggung jawab dalam kasus pelanggaran tersebut diproses secara hukurn.
Narnun, pada rnasa pernerintahan Barack Obarna, ada upaya Arnerika Serikat untuk rnelatih kernbali Kopassus. Mereka rnenyiasati larangan itu salah satunya dengan rnelatih prajurit-prajurit rnuda yang tak rnemiliki sejarah pelanggaran HAM.
Negosiasi antar kedua negara kian intensif jelang kunjungan Obarna ke Indoneia akhir Maret nanti. Sebelurn Obarna tiba, Indonesia telah rnengutus sejurnlah delegasi terrnasuk Kornandan Jenderal Kopassus Mayjen TNI Lodewijk Paulus. Harian The Washington Post, 3 Maret 2010 rnelaporkan, kerjasarna itu diharapkan diurnumkan Obarna seiring kunjungannya ke Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar