Sabtu, 10 April 2010

Panglima'TNI: Waspadai Dna Ancaman Strategis

J akarta (Bali Post)-
Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso mengingatkan seluruh jajaran TNI khususnya TNI Angkatan Udara untuk mewaspadai dua ancaman strategis yaitu kemajuan teknologi dan industri kedirgantaraan. "Ada dua perkembangan yang perlu dicermati dan diantisipasi pesatnya kemajuan teknologi dan industri kedirgantaraan khususnya di bidangnya militer," katanya, saat memimpin upacara peringatan HUT ke-64 TNI Angkatan Udara di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (9/4) kemarin.

Djoko mengatakan, pesatnya kemajuan teknologi dan industri dirgantara militer akan menjadi ancaman serius karena dapat mendukung penguasaan penggunaan wahana dirgantara, baik saatinimaupun masa yang akan datang. "Dampaknya akan bersifat multikonvensional. Pertama, dari sisi pertahananakan sangat memengaruhi corak atau bentuk perang di masa akan datang. Kedua, urgensi wilayah udara yang semakin vital sebagai barometer kepentingan nasional suatu bangsa," tutur Panglima TNI.

"Tak hanya itu, dua hal tersebutakan mengakibatkan pelanggaranhukum terhadap kedaulatan hukum udara yang makin intensif, sehingga perlu mendapatkan atensi dan prioritas penanganannya," kata Djoko menambahkan. "Kecenderunganyangsaya kemukakan itu menyadarkan kita semua betapa vital dan strategisnya peran dan tanggung jawab TNI-AU, apalagi bila dikaitkan dengan luas wilayah TNI terlebih dikaitkan dengan luas wilayah NKRI dan posisi geografis yang sangat strategis dalam percakupan global dan regional,” ujarnya.

Karena itu, TNI AU harus mempunyai tekad dan kemauan dan komitmen kuat untuk dapat mewujudkan penegakan hokum dan menjaga keamanan di wilayah udara sesuai hokum nasional dan internasional,”katanya.

Pemerintah akan terus meningkatkan peran TNI AU agar makin andal dan professional. TNI telah menyusun pembangunan strategis 2010-2014 secara bertahap. Kita akan membangun kekuatan TNIAU sebagai bagian integral TNI menuju kepada kekuatan pokok minimum sehingga semakin handal dalam mengawal kedaulatan udara nasional,” ungkap Djoko.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog