Minggu, 29 Agustus 2010

Lerai Bentrokan, Oknum TNI Ditikam

Sabtu, 28 Agustus 2010 15:38 WIB
TEMPO Interaktif, Makassar -Personel Brigif Linud 3 Kostrad Kodam VII Wirabuana, Prajurit Kepala Muhammad Yaqin, 29 tahun menjadi korban penikaman saat melerai bentrokan warga di Jalan Kandea, Kecamatan Tallo. Korban mengalami tiga luka tusuk di leher, perut, dan kepala. Saat ini korban menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Pelamonia. Sebelumnya, korban mendapat pertolongan pertama di Rumah Sakit Jala Ammari Lantamal VI Makassar.

Sesaat setelah kejadian, polisi menangkap secara terpisah, tiga oknum pemuda yang diduga sebagai pelaku. Yakni Hermin, 21 tahun pelaku utama yang menikam korban. Dua rekannya adalah Burhan alias Edo, 20 tahun dan Herman, 21 tahun.

Insiden menimpa korban saat berusaha melerai bentrokan dua kelompok pemuda di Jalan Kandea, Sabtu (28/8). Kebetulan, korban sedang berkunjung ke rumah rekannya Firdaus yang tidak jauh dari lokasi bentrokan. Saat korban melerai, para pelaku bentrokan bukannya menghentikan aksinya. Malah sebaliknya, tiga orang pemuda langsung mendatangi Yaqin dan melakukan pengeroyokan. "Satu orang lalu mengeluarkan badik dan menikam korban berkali-kali," kata rekan korban, Firdaus kepada penyidik Kepolisian Sektor Kota Tallo. Korban tidak dapat mengelak dari serangan senjata tajam pelaku. Usai melakukan aksinya, ketiga pemuda tersebut langsung kabur dari lokasi.

Kepala Kepolisian Sektor Kota Tallo, Ajun Komisaris Ahmad Maryadi mengatakan ketiga pelaku ditangkap saat berencana kabur meninggalkan Makassar. Saat ini, ketiganya di titip di markas Kepolisian Resor Kota Besar Makassar. "Kami berkoordinasi dengan Detasemen Polisi Militer untuk proses tersangka lebih lanjut," ujarnya.

Ahmad mengatakan polisi masih melakukan penjagaan di lokasi kejadian. Mengantisipasi kemungkinan adanya serangan balasan. Pihak kepolisian telah bertemu langsung dengan beberapa elemen Kodam VII Wirabuana. "Yang jelas tersangka utama telah ditangkap. Semua pihak kami himbau agar menyerahkan kasus ini diproses secara hukum," ujar Ahmad. Kepala Penerangan Kodam Wirabuana, Letnan Kolonel Anis Yanis Oesman menyerahkan pengusutan kasus ini sepenuhnya kepada polisi.
ABDUL RAHMAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog