Senin, 30/08/2010 16:54:07 WIB
Oleh: Antara
JAKARTA: Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya meminta bantuan anggota Komando Daerah Militer (Kodam) Jaya Tentara Nasional Indonesia (TNI) menjadi pasukan cadangan pada Operasi Ketupat Jaya Lebaran 2010. "Kita koordinasi dengan Pangdam Jaya mempersiapkan pasukannya guna mengamankan kegiatan arus mudik dan balik," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, hari ini. Boy menuturkan anggota TNI akan dipersiapkan menjadi pasukan cadangan pengamanan saat Operasi Ketupat Jaya, yang akan dikerahkan jika keadaan mendesak.
Boy Rafli menyatakan Kodam Jaya TNI siap mengerahkan pasukannya apabila Polda Metro Jaya sudah kekurangan personil untuk mengamankan tradisi arus mudik dan balik. "Ada sekitar 120 anggota TNI yang siap membantu Operasi Ketupat Jaya," ujar Boy. Dia mengatakan pengerahan pasukan TNI itu tetap di bawah koordinasi Biro Operasi Polda Metro Jaya sebagai pelaksana Operasi Ketupat Jaya 2010. Selain mendapatkan dukungan pasukan dari unsur tentara, Polda dan jajarannya juga memiliki pasukan cadangan di tingkat kepolisian resor (polres) dan kepolisian sektor (polsek).
Operasi Ketupat Jaya juga melibatkan petugas Dinas Perhubungan, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Kesehatan dan Pemadam Kebakaran dengan jumlah total petugas 10.000 personil. Pihak kepolisian memberlakukan Operasi Ketupat Jaya guna mengamankan arus mudik dan balik Lebaran mulai 3 hingga 19 September. Boy menyebutkan pihak Polda Metro Jaya mendirikan 90 pos pengamanan pada sejumlah satuan tingkat polres.
Sebanyak 90 pos pengamanan tersebar di terminal bus, stasiun kereta api, pusat perbelanjaan, tempat hiburan, tempat wisata, jalur arus mudik, dan jalur rawan kemacetan. Pembagian pos pengamanan, yakni 10 pos di terminal, sembilan pos di stasiun, 10 pos di bandara, 10 pos di pelabuhan, 17 pos di pusat perbelanjaan dan 44 pos di lokasi rute rawan macet dengan jumlah petugas 16 hingga 30 personil setiap pos. (msw)
Oleh: Antara
JAKARTA: Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya meminta bantuan anggota Komando Daerah Militer (Kodam) Jaya Tentara Nasional Indonesia (TNI) menjadi pasukan cadangan pada Operasi Ketupat Jaya Lebaran 2010. "Kita koordinasi dengan Pangdam Jaya mempersiapkan pasukannya guna mengamankan kegiatan arus mudik dan balik," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, hari ini. Boy menuturkan anggota TNI akan dipersiapkan menjadi pasukan cadangan pengamanan saat Operasi Ketupat Jaya, yang akan dikerahkan jika keadaan mendesak.
Boy Rafli menyatakan Kodam Jaya TNI siap mengerahkan pasukannya apabila Polda Metro Jaya sudah kekurangan personil untuk mengamankan tradisi arus mudik dan balik. "Ada sekitar 120 anggota TNI yang siap membantu Operasi Ketupat Jaya," ujar Boy. Dia mengatakan pengerahan pasukan TNI itu tetap di bawah koordinasi Biro Operasi Polda Metro Jaya sebagai pelaksana Operasi Ketupat Jaya 2010. Selain mendapatkan dukungan pasukan dari unsur tentara, Polda dan jajarannya juga memiliki pasukan cadangan di tingkat kepolisian resor (polres) dan kepolisian sektor (polsek).
Operasi Ketupat Jaya juga melibatkan petugas Dinas Perhubungan, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Kesehatan dan Pemadam Kebakaran dengan jumlah total petugas 10.000 personil. Pihak kepolisian memberlakukan Operasi Ketupat Jaya guna mengamankan arus mudik dan balik Lebaran mulai 3 hingga 19 September. Boy menyebutkan pihak Polda Metro Jaya mendirikan 90 pos pengamanan pada sejumlah satuan tingkat polres.
Sebanyak 90 pos pengamanan tersebar di terminal bus, stasiun kereta api, pusat perbelanjaan, tempat hiburan, tempat wisata, jalur arus mudik, dan jalur rawan kemacetan. Pembagian pos pengamanan, yakni 10 pos di terminal, sembilan pos di stasiun, 10 pos di bandara, 10 pos di pelabuhan, 17 pos di pusat perbelanjaan dan 44 pos di lokasi rute rawan macet dengan jumlah petugas 16 hingga 30 personil setiap pos. (msw)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar