Rabu, 25 Agustus 2010 , 20:50:00
JAKARTA, JPNN - Panglima TNI Jendral (TNI) Djoko Santoso menyatakan bahwa pihaknya siap memback-up petugas Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang bertugas di wilayah perbatasan. Asalkan ada permintaan dari Kementrian Kelautan dan Perikanan, TNI siap memberikan bantuan.
“Kalau TNI diminta bantuan, misalnya untuk melatih (petugas KKP di perbatasan), TNI siap. Itu semua kan demi kepentingan negara dan bangsa,” ujar Djoko saat ditemui usai meresmikan Komite Olahraga Militer Indonesia (KOMI) di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (25/8).
Sebelumnya, dalam rapat dengar pendapat (RDP) antara Komisi I DPR dengan Dirjen Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (P2SDKP) Kementrian Kelautan dan Perikanan, Aji Sularso, Selasa (24/8), kalangan dewan sempat mempersoalkan tidak adanya back-up dari TNI AL kepada petugas KKP. Akibatnya, tiga petugas KKP yang tidak dilengkapi senjata justru ditangkap Malaysia di wilayah perairan RI di Tanjungberakit, Kepulauan Riau.
Hanya saja Djoko Santoso tak menjawab ketika ditanya soal perlunya tambahan senjata bagi petugas KKP di perbatasan. “Tanya ke Kementerian Kelautan dan Perikanan dong, jangan tanya saya,” tandas Djoko.
Ditegaskannya, pengamanan wilayah perbatasan sudah menjadi agenda rutin TNI yang dilakukan secara terus-menerus. Kalaupun ada peningkatan pengamanan di perbatasan, kata Djoko, maka hal itu biasa bagi TNI dalam meningkatkan kewaspadaan.(awa/jpnn)
JAKARTA, JPNN - Panglima TNI Jendral (TNI) Djoko Santoso menyatakan bahwa pihaknya siap memback-up petugas Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang bertugas di wilayah perbatasan. Asalkan ada permintaan dari Kementrian Kelautan dan Perikanan, TNI siap memberikan bantuan.
“Kalau TNI diminta bantuan, misalnya untuk melatih (petugas KKP di perbatasan), TNI siap. Itu semua kan demi kepentingan negara dan bangsa,” ujar Djoko saat ditemui usai meresmikan Komite Olahraga Militer Indonesia (KOMI) di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (25/8).
Sebelumnya, dalam rapat dengar pendapat (RDP) antara Komisi I DPR dengan Dirjen Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (P2SDKP) Kementrian Kelautan dan Perikanan, Aji Sularso, Selasa (24/8), kalangan dewan sempat mempersoalkan tidak adanya back-up dari TNI AL kepada petugas KKP. Akibatnya, tiga petugas KKP yang tidak dilengkapi senjata justru ditangkap Malaysia di wilayah perairan RI di Tanjungberakit, Kepulauan Riau.
Hanya saja Djoko Santoso tak menjawab ketika ditanya soal perlunya tambahan senjata bagi petugas KKP di perbatasan. “Tanya ke Kementerian Kelautan dan Perikanan dong, jangan tanya saya,” tandas Djoko.
Ditegaskannya, pengamanan wilayah perbatasan sudah menjadi agenda rutin TNI yang dilakukan secara terus-menerus. Kalaupun ada peningkatan pengamanan di perbatasan, kata Djoko, maka hal itu biasa bagi TNI dalam meningkatkan kewaspadaan.(awa/jpnn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar