Singaraja, Denpost – Kasus saling serang, pasca konser musk Bondan prakoso di lapangan Seririt, sabtu (28/8) lalu ternyata berlanjut. Dua dusun di desa Pengastulan, yang sempat berdamai, kembali bergolak Minggu (29/8) malam lalu 22.00. Padahal Minggu sore, kedua tokoh warga yang sempat bentrok saling lempar dengan batu, botol, sajam, dan bom molotov, sudah berbaikan. Tapi entah kenapa, tiba-tiba saja pada malam harinya ada lemparan batu dan bom molotov yang menyasar rumah warga dusun Pala, desa Pengastulan, Kecamatan Seririt. Akbatnya, sebuah rumah milik warga setempat yang berada di pesisir sungai terbakar. Tak hanya itu, genteng, kaca jendela, dan pintu rumah itu hancur. Tak pelak, peristiwa ini memicu warga dusun Pala bermaksud melakukan serangan balik ke Dusun Kauman, Desa Pengastulan.
Kondisi in membuat suasana di perbatasan dusun jadi mencekam. Petugas Polres Buleleng yang disiagakan ternyata kalah banyak dengan warga yang berkumpul di muka-muka gang dengan bersenjatakan senjata tajam dalam suasana gelap gulita (lampu-lampu penerangan jalan sengaja dimatikan). Tak ingin kecolongan, Polres Buleleng AKBP Moh. Yudi Hartanto bersama Dandim 1609 Buleleng Letkol nf. Suhardi segera merapatkan barisan dengan mengirimkan Dalmas sambil menunggu pasukan Brimob Polda Bali yang meluncur dari Gilimanuk.
Ketegangan kian terasa lantaran simpul-simpul massa terus bergerak sambil menunggu reaksi dari lawannya. Polisi kemudian menyalakan genzet untuk penerangan di perbatasan kedua dusun. Sebelum Brimobda Bali datang, Kapolres Buleleng Moh. Yudi Hartanto memerintahkan anggotanya melakukan penyisiran ke kedua dusun yang terlibat bentrok dengan membujuk warga yang ngumpul-ngumpul di beberapa lokasi supaya kembali ke rumah masng-masing. “kami mohon bapak-bapak supaya kembali ke rumah, bairkan kami polisi yang menjaga situasi di sini, ucap kabagops Polres Buleleng, Kompol IB Wedanajati.
Seluruh perwira di Polres Buleleng juga ditugaskan ke beberapa titik rawan, termasuk hampir semua kapolsek se-Buleleng datang ke lokasi kejadian bersama pasukannya.
Wakil Bupati Buleleng Drs. Made Arga Pynatrih juga hadir sekitar tengah malam. Dia bersama Kapolres Buleleng dan Dandm berkeliling kampung untuk mengimbau warga agar kembali ke rumah masing-masing. Wagub Arga Pynath juga melihat rumah warga yang dibakar bom molotov dan dihujan batu. Sekitar pukul 01.30 suasana mulai kondusif, namun brimob Polda Bali mash siaga di lokasi bentrok.
Tapi sekitar pukul 09.00 kedua dusun yang bersengketa itu kembali bergolak. Sekelompok orang kembali memblokir jalan di perbatsan Dusun Pala, sehingga memicu warga Dusun Kauman bereaksi. Situasi sempat menegang sampai akhirnya pasukan Brimob dengan senjata laras panjang membuka blokir tersebut. Belum jelas pokok permasalahan yang menyebabnya kedua dusun ini bentrok. Hal semacam, ini pernah terjadi tahun 1997 dan 2001 lalu, bahkan lebih parah lagi. “permasalahannya tidak jelas. Sebelumnya juga sempat bentrok tanpa sebab yang pasti,” ucap seorang warga.
Kondisi in membuat suasana di perbatasan dusun jadi mencekam. Petugas Polres Buleleng yang disiagakan ternyata kalah banyak dengan warga yang berkumpul di muka-muka gang dengan bersenjatakan senjata tajam dalam suasana gelap gulita (lampu-lampu penerangan jalan sengaja dimatikan). Tak ingin kecolongan, Polres Buleleng AKBP Moh. Yudi Hartanto bersama Dandim 1609 Buleleng Letkol nf. Suhardi segera merapatkan barisan dengan mengirimkan Dalmas sambil menunggu pasukan Brimob Polda Bali yang meluncur dari Gilimanuk.
Ketegangan kian terasa lantaran simpul-simpul massa terus bergerak sambil menunggu reaksi dari lawannya. Polisi kemudian menyalakan genzet untuk penerangan di perbatasan kedua dusun. Sebelum Brimobda Bali datang, Kapolres Buleleng Moh. Yudi Hartanto memerintahkan anggotanya melakukan penyisiran ke kedua dusun yang terlibat bentrok dengan membujuk warga yang ngumpul-ngumpul di beberapa lokasi supaya kembali ke rumah masng-masing. “kami mohon bapak-bapak supaya kembali ke rumah, bairkan kami polisi yang menjaga situasi di sini, ucap kabagops Polres Buleleng, Kompol IB Wedanajati.
Seluruh perwira di Polres Buleleng juga ditugaskan ke beberapa titik rawan, termasuk hampir semua kapolsek se-Buleleng datang ke lokasi kejadian bersama pasukannya.
Wakil Bupati Buleleng Drs. Made Arga Pynatrih juga hadir sekitar tengah malam. Dia bersama Kapolres Buleleng dan Dandm berkeliling kampung untuk mengimbau warga agar kembali ke rumah masing-masing. Wagub Arga Pynath juga melihat rumah warga yang dibakar bom molotov dan dihujan batu. Sekitar pukul 01.30 suasana mulai kondusif, namun brimob Polda Bali mash siaga di lokasi bentrok.
Tapi sekitar pukul 09.00 kedua dusun yang bersengketa itu kembali bergolak. Sekelompok orang kembali memblokir jalan di perbatsan Dusun Pala, sehingga memicu warga Dusun Kauman bereaksi. Situasi sempat menegang sampai akhirnya pasukan Brimob dengan senjata laras panjang membuka blokir tersebut. Belum jelas pokok permasalahan yang menyebabnya kedua dusun ini bentrok. Hal semacam, ini pernah terjadi tahun 1997 dan 2001 lalu, bahkan lebih parah lagi. “permasalahannya tidak jelas. Sebelumnya juga sempat bentrok tanpa sebab yang pasti,” ucap seorang warga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar