Singaraja, Nusa Bali – Aparat gabungan dari polisi, TNI AD, dan kecamatan Singaraja melakukan penertiban serta pembubaran balapan liar di seputaran Jalan WR Supratman, Kelurahan Penarukan, kabupaten Buleleng, Bali.
Kapolsek Singaraja AKP Nyoman Supardi di Singaraja, Minggu, menjelaskan, balapan liar yang berlangsung pada Sabtu (4/9) malam Minggu dinihari itu sangat membahayakan baik bagi pelaku maupun pengguna jalan yang kebetulan melintas di ruas jalur timur itu.
Sebelum melakukan aksi pembubaran balapan liar di kawasan itu, tim gabungan berkumpul di kantor Lurah Penarukan untuk menentukan strategi pembubaran tersebut.
Manurut Kapolsek, aksi balapan tersebut biasanya terlihat dari sejumlah pemuda yang duduk di pinggir jalan serta berkumpul di atas masing-masing sepeda motornya.
“Memang terkadang sulit sekali untuk mendeteksi, khususnya sekelompok pemuda yang duduk di warung nasi yang kebetulan berjualan pada malam hari di sepanjang kawasan itu. Sehingga, kami bekerja sama dengan seluruh pihak , baik adat maupun dinas untuk penertiban itu,” ujar Supardi.
Camat Singaraja Putu Susila mengaku sangat menghawatirkan jalur timur kota yang digunakan anak muda untuk balapan padahal jalur tersebut sering dipadati kendaraan besar, seperti bus angkutan antar propinsi yang membawa para pemudik.
Menurutnya, penertiban tersebut tentunya harus tetap diiringi dengan pengawasan berkelanjutan karena aktivitas itu sering dilakukan anak muda tanpa sepengetahuan petugas lalu lintas dari kepolisian.
“sata hanya menyarankan peran aktif masyarakat untukmenginformasikan jika balapan tersebut barlangsung kembali. Karena selain berbahaya bagi generasi muda, balapan liar tentu akan merugikan banyak pihak,” ucap Susila.
Berdasarkan keterangan Susila, penertiban tersebut diharapkan berlangsung secara berkesinambungan dan ada kepedulian dari masyarakat untuk mendukung kerja aparat kepolisian.
Kapolsek Singaraja AKP Nyoman Supardi di Singaraja, Minggu, menjelaskan, balapan liar yang berlangsung pada Sabtu (4/9) malam Minggu dinihari itu sangat membahayakan baik bagi pelaku maupun pengguna jalan yang kebetulan melintas di ruas jalur timur itu.
Sebelum melakukan aksi pembubaran balapan liar di kawasan itu, tim gabungan berkumpul di kantor Lurah Penarukan untuk menentukan strategi pembubaran tersebut.
Manurut Kapolsek, aksi balapan tersebut biasanya terlihat dari sejumlah pemuda yang duduk di pinggir jalan serta berkumpul di atas masing-masing sepeda motornya.
“Memang terkadang sulit sekali untuk mendeteksi, khususnya sekelompok pemuda yang duduk di warung nasi yang kebetulan berjualan pada malam hari di sepanjang kawasan itu. Sehingga, kami bekerja sama dengan seluruh pihak , baik adat maupun dinas untuk penertiban itu,” ujar Supardi.
Camat Singaraja Putu Susila mengaku sangat menghawatirkan jalur timur kota yang digunakan anak muda untuk balapan padahal jalur tersebut sering dipadati kendaraan besar, seperti bus angkutan antar propinsi yang membawa para pemudik.
Menurutnya, penertiban tersebut tentunya harus tetap diiringi dengan pengawasan berkelanjutan karena aktivitas itu sering dilakukan anak muda tanpa sepengetahuan petugas lalu lintas dari kepolisian.
“sata hanya menyarankan peran aktif masyarakat untukmenginformasikan jika balapan tersebut barlangsung kembali. Karena selain berbahaya bagi generasi muda, balapan liar tentu akan merugikan banyak pihak,” ucap Susila.
Berdasarkan keterangan Susila, penertiban tersebut diharapkan berlangsung secara berkesinambungan dan ada kepedulian dari masyarakat untuk mendukung kerja aparat kepolisian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar