Kamis, 9 September 2010 | 01:27 WITA Tribun Timur
Sungguminasa, Tribun - Belasan aparat kepolisian berseragam terbuka serta aparat intel berseragam sipil menjaga ibadah salat Idulfitri jamaah An Nadzir, di Mawang, Gowa, Rabu (8/9) pagi.
Sekitar 400-an jamaah yang berciri khas berpakaian hitam, bersorban dan prianya berambut gonrong ini, menunaikan salat Id, di sebuah tanah lapang di belakang Kampus Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP) Gowa.
Salat ini Jamaah yang puasa lebih cepat dua hari dibandingkan umat Islam kebanyakan ini, menutup puasa mereka lebih cepat dua hari, dari ketentuan pemerintah.
Juga diantara mereka telihat warga setempat, yang kebanyakan anak-anak., wartawan, dan beberpa aparat intelijen dan reserse dari Polri dan TNI,
Sejak pagi, sekitar pukul 06.00 wita, shalawat dan takbir dikumandangkan di lapangan tersebut. Jamaah laki-laki datang dengan mengenakan baju berwarna hitam dengan rambut gondrong. Sedangkan untuk para wanita mengenakan pakaian warna yang sama dan menggunakan cadar.
Sebegaimana alasan sebelumnya, Pimpinan Jamaah An Nadzir, Lukman A Bakti, mengemukakan, komunitas mereka yakin salat ini sudah sesuai tuntutan syariah.
"Ini berdasarkan pengamatan bulan yang sudah dilakukan sejak bulan Sya'ban dan di pertengahan bulan Ramadan. Kami pakai kain hitam,"nya.
Selain pengamatan bulan, kata Lukman, jamaah juga mengamati datangnya hilal lewat pasang surut air laut di Kabupaten Takalar. "Ketinggian puncak air laut adalah hari ini," terangnya
Sungguminasa, Tribun - Belasan aparat kepolisian berseragam terbuka serta aparat intel berseragam sipil menjaga ibadah salat Idulfitri jamaah An Nadzir, di Mawang, Gowa, Rabu (8/9) pagi.
Sekitar 400-an jamaah yang berciri khas berpakaian hitam, bersorban dan prianya berambut gonrong ini, menunaikan salat Id, di sebuah tanah lapang di belakang Kampus Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP) Gowa.
Salat ini Jamaah yang puasa lebih cepat dua hari dibandingkan umat Islam kebanyakan ini, menutup puasa mereka lebih cepat dua hari, dari ketentuan pemerintah.
Juga diantara mereka telihat warga setempat, yang kebanyakan anak-anak., wartawan, dan beberpa aparat intelijen dan reserse dari Polri dan TNI,
Sejak pagi, sekitar pukul 06.00 wita, shalawat dan takbir dikumandangkan di lapangan tersebut. Jamaah laki-laki datang dengan mengenakan baju berwarna hitam dengan rambut gondrong. Sedangkan untuk para wanita mengenakan pakaian warna yang sama dan menggunakan cadar.
Sebegaimana alasan sebelumnya, Pimpinan Jamaah An Nadzir, Lukman A Bakti, mengemukakan, komunitas mereka yakin salat ini sudah sesuai tuntutan syariah.
"Ini berdasarkan pengamatan bulan yang sudah dilakukan sejak bulan Sya'ban dan di pertengahan bulan Ramadan. Kami pakai kain hitam,"nya.
Selain pengamatan bulan, kata Lukman, jamaah juga mengamati datangnya hilal lewat pasang surut air laut di Kabupaten Takalar. "Ketinggian puncak air laut adalah hari ini," terangnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar