Kamis, 16 September 2010, 17:46 WIB
Arfi Bambani Amri
VIVAnews - Pasca peristiwa penembakan yang dilakukan sejumlah anggota Brimob terhadap warga Manokwari yang berlanjut ke kerusuhan, pasukan Tentara Nasional Indonesia turun menjaga keamanan. Pasukan TNI berjaga di sejumlah objek vital dan tempat keramaian di Manokwari.
"Anggota kami menjaga sejumlah titik terutama di sekitar jantung kota, tempat keramaian, sesuai dengan permintaaan Polres Manokwari,'' ujar Komandan Distrik Militer Manokwari Letnan Kolonel Inf Edward Sitorus ketika dikonfirmasi, Kamis 16 September.
Menurutnya, TNI menjaga kota Manokwari sama sekali tidak ada kaitannya terhadap tuntutan warga, yang menuntut anggota Brimob ditarik dari Manokwari. ''Ini tidak ada kaitannya dengan keinginan warga. TNI hanya memback up karena Polisi meminta. Jadi bukan pengambilalihan,'' ujar Sitorus.
Jumlah personel TNI yang dilibatkan menjaga Kota Manokwari, lanjut Dandim, sebanyak 3 Satuan Setingkat Peleton, terdiri dari 2 satuan TNI AD dan 1 satuan TNI AL. ''Untuk TNI AL mereka stand by di markas Lantamal dan setiap saat siap digerakkan. TNI AD langsung menjaga sejumlah titik keramaian."
Kerusuhan dimulai ketika seJumlah personel Brimob mengamuk dan menembaki warga. Dua warga ditemukan tewas dan satu kritis saat ini masih di rawat di RSUD Manokwari.
Pemicu terjadinya peristiwa penembakan, berawal dari kecelakaan lalu lintas. Motor menabrak pejalan kaki. Pengendara motor lantas meninggalkan motornya di lokasi kejadian dan lari menuju markas Brimob yang tidak jauh dari lokasi kejadian.
Sejumlah anggota Brimob kemudian menuju lokasi kecelakaan untuk menenangkan warga yang sudah emosi dan membawa sejumlah senjata tajam dan panah. Tapi, warga balik menyerang dua anggota Brimob. Sontak hal itu membuat anggota Brimob lainnya marah dan melakukn penyisiran. Mereka lantas menembak warga.
Warga pun marah dan mengarak jasad korban yang tertembak ke Gedung kantor Bupati Manokwari. Situasi Manokwari pun mencekam, aktivitas lumpuh.
Arfi Bambani Amri
VIVAnews - Pasca peristiwa penembakan yang dilakukan sejumlah anggota Brimob terhadap warga Manokwari yang berlanjut ke kerusuhan, pasukan Tentara Nasional Indonesia turun menjaga keamanan. Pasukan TNI berjaga di sejumlah objek vital dan tempat keramaian di Manokwari.
"Anggota kami menjaga sejumlah titik terutama di sekitar jantung kota, tempat keramaian, sesuai dengan permintaaan Polres Manokwari,'' ujar Komandan Distrik Militer Manokwari Letnan Kolonel Inf Edward Sitorus ketika dikonfirmasi, Kamis 16 September.
Menurutnya, TNI menjaga kota Manokwari sama sekali tidak ada kaitannya terhadap tuntutan warga, yang menuntut anggota Brimob ditarik dari Manokwari. ''Ini tidak ada kaitannya dengan keinginan warga. TNI hanya memback up karena Polisi meminta. Jadi bukan pengambilalihan,'' ujar Sitorus.
Jumlah personel TNI yang dilibatkan menjaga Kota Manokwari, lanjut Dandim, sebanyak 3 Satuan Setingkat Peleton, terdiri dari 2 satuan TNI AD dan 1 satuan TNI AL. ''Untuk TNI AL mereka stand by di markas Lantamal dan setiap saat siap digerakkan. TNI AD langsung menjaga sejumlah titik keramaian."
Kerusuhan dimulai ketika seJumlah personel Brimob mengamuk dan menembaki warga. Dua warga ditemukan tewas dan satu kritis saat ini masih di rawat di RSUD Manokwari.
Pemicu terjadinya peristiwa penembakan, berawal dari kecelakaan lalu lintas. Motor menabrak pejalan kaki. Pengendara motor lantas meninggalkan motornya di lokasi kejadian dan lari menuju markas Brimob yang tidak jauh dari lokasi kejadian.
Sejumlah anggota Brimob kemudian menuju lokasi kecelakaan untuk menenangkan warga yang sudah emosi dan membawa sejumlah senjata tajam dan panah. Tapi, warga balik menyerang dua anggota Brimob. Sontak hal itu membuat anggota Brimob lainnya marah dan melakukn penyisiran. Mereka lantas menembak warga.
Warga pun marah dan mengarak jasad korban yang tertembak ke Gedung kantor Bupati Manokwari. Situasi Manokwari pun mencekam, aktivitas lumpuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar