Jumat, 17 September 2010

Polisi dan TNI Jaga Peserta BIO

Kamis, 16 September 2010 | 22:21 WITA

SAMARINDA, Tribun Kaltim – Benturan jadwal antara penyelenggaraan turnamen bulutangkis internasional Bankaltim Indonesia Open (BIO) Grandprix Gold dengan Pemilukada Kota Samarinda pada 12 Oktober 2010, akhirnya dibicarakan jajaran Polri dan TNI di Kantor Gubernur, Kamis (16/9).

"Dua-duanya even penting. Semua harus terselenggara dengan sukses," kata Wakapoltabes Samarinda AKBP Faizal. Rapat itu dihadiri pula Dandim Letkol Inf Daryatmo, Danramil Samarinda Utara Kapten Suseno, Danramil Palaran H Purba dan jajaran Korem.

Dalam pengamanan BIO nantinya, Poltabes menyiapkan 400 personel di arena pertandingan serta pengawalan bagi pemain top dari mancanegara. Rencananya, pengawalan sudah mulai dilakukan sejak kedatangan para top player dari Bandara Sepinggan Balikpapan.

Keberadaan petugas melakukan pengawalan terhadap para pemain dunia, merupakan standard yang diberlakukan oleh BWF (Badminton World Federation) bagi tiap negara yang menyelenggarakan even kalender organisasi yang bermarkas di Kuala Lumpur Malaysia itu.

Namun petugas yang mengawal diharapkan hanya mengenakan pakaian sipil, bukan menggunakan uniform kesatuannya. Termasuk di lokasi pertandingan agar Polisi maupun TNI tidak mempertontonkan armada pengamanan seperti mobil panzer yang mengesankan suasana menyeramkan.

Seperti diketahui, setidaknya ada 228 pemain top dunia bertanding di GOR Bulutangkis Kompleks Stadion Palaran pada 12-17 Oktober 2010 nanti. Mereka adalah duta bagi negaranya, sehingga selaku tuan rumah wajib memberikan pelayanan yang terbaik.

Sebelumnya terjadi kekuatiran kerawanan keamanan karena benturan penyelenggaraan dengan Pemilukada Kota Samarinda. Bahkan Panglima TNI Djoko Santoso dan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak telah melakukan koordinasi agar kedua agenda itu terlaksana dengan baik.

Djoko Santoso yang juga Ketua Umum Pengurus Besar PBSI (Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia) telah menginstruksikan kepada Pangdam VI Mulawarman dan Korem 091 ASN untuk mengantisipasinya.

Masri Hadi, Ketua Pelaksana Harian Panpel BIO, mengatakan untuk tanggal 12 Oktober 2010 yang merupakan hari pertama turnamen, sudah dilakukan pemunduran jadwal pertandingan dari yang semula dijadwal pukul 09.00 Wita menjadi jam 13.00. Ini dimaksudkan supaya warga Samarinda menjalankan hak-haknya mendatangi TPS (Tempat Pemungutan Suara) dan mencoblos pemilihan walikota dan wakil walikota Samarinda. (min)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog