Jayapura, 17 November 2010 07:16
Setelah baku tembak antara aparat TNI dan Polisi di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Pertamina kota Serui, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua, warga setempat berbondong-bondong mengungsi.
"Sampai sekarang masyarakat masih tinggal di luar rumah. Mereka takut perkelahian antara polisi dan TNI kembali terjadi," ujar Lee Marani, warga Serui di Jayapura, Selasa (16/11).
Marani menjelaskan, peristiwa ini bermula dari antrian pembeli BBM di SPBU Pertamina satu-satunya pom bensin yang ada di kota itu. Tiba-tiba seorang polisi masuk melalui pintu keluar SPBU untuk mengisi bensin. Hal ini menimbulkan kemarahan seorang anggota TNI yang sedang berdiri di luar depot, hingga terjadilah pertengkaran.
Polisi mengancam akan kembali mengajak teman-temannya. Selang beberapa menit kemudian, datanglah sekawanan polisi yang mulai melepas tembakan, untuk mencari anggota TNI tersebut. Namun untunglah Kapolres setempat datang dan bisa menenangkan situasi.
Peristiwa ini terjadi pada Minggu (14/11) siang. Kejadian berbuntut terjadi baku tembak antara TNI dan Polisi di wilayah itu. Penembakan beruntun tersebut mengakibatkan beberapa warga mengungsi untuk sementara waktu karena takut menjadi korban peluru nyasar. Situasi saat ini sudah aman dan terkendali. Namun menurut warga hal ini bisa saja terjadi kembali karena ulah "aparat" yang merasa bisa mendapatkan hak istimewa dalam antrian pembelian bensin.
Hingga berita ini diturunkan warga masih berada di pengungsian. Pihak berwenang juga belum memberikan komentar seputar peristiwa tersebut. [TMA, Ant]
Setelah baku tembak antara aparat TNI dan Polisi di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Pertamina kota Serui, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua, warga setempat berbondong-bondong mengungsi.
"Sampai sekarang masyarakat masih tinggal di luar rumah. Mereka takut perkelahian antara polisi dan TNI kembali terjadi," ujar Lee Marani, warga Serui di Jayapura, Selasa (16/11).
Marani menjelaskan, peristiwa ini bermula dari antrian pembeli BBM di SPBU Pertamina satu-satunya pom bensin yang ada di kota itu. Tiba-tiba seorang polisi masuk melalui pintu keluar SPBU untuk mengisi bensin. Hal ini menimbulkan kemarahan seorang anggota TNI yang sedang berdiri di luar depot, hingga terjadilah pertengkaran.
Polisi mengancam akan kembali mengajak teman-temannya. Selang beberapa menit kemudian, datanglah sekawanan polisi yang mulai melepas tembakan, untuk mencari anggota TNI tersebut. Namun untunglah Kapolres setempat datang dan bisa menenangkan situasi.
Peristiwa ini terjadi pada Minggu (14/11) siang. Kejadian berbuntut terjadi baku tembak antara TNI dan Polisi di wilayah itu. Penembakan beruntun tersebut mengakibatkan beberapa warga mengungsi untuk sementara waktu karena takut menjadi korban peluru nyasar. Situasi saat ini sudah aman dan terkendali. Namun menurut warga hal ini bisa saja terjadi kembali karena ulah "aparat" yang merasa bisa mendapatkan hak istimewa dalam antrian pembelian bensin.
Hingga berita ini diturunkan warga masih berada di pengungsian. Pihak berwenang juga belum memberikan komentar seputar peristiwa tersebut. [TMA, Ant]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar