Sabtu, 13 November 2010 06:58 WIB
JAKARTA--MICOM: Wakil Ketua DPR RI Anis Matta menilai, saat ini yang diperlukan bagi TNI adalah pesawat angkut untuk misi kemanusiaan.
"TNI belum butuh pesawat tempur, tapi pesawat angkut untuk misi kemanusiaan, membantu mengangkut bantuan kepada korban bencana, mengangkut personel TNI dan relawan," kata Anis di Gedung DPR, Jakarta.
Meskipun ada bantuan hibah dari pemerintah Amerika Serikat terkait pesawat tempur F-16, sebaiknya TNI memikirkan kembali. "TNI sebaiknya selektif dan memilih yang lebih penting. Apalagi Indonesia sedang banyak mengalami bencana," kata dia.
Adanya respons positif dari Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono terkait bantuan AS itu, menurut Anis, tak lebih bertujuan memperbaiki hubungan Indonesia dengan AS. "Saya melihat kontek respons Panglima TNI karena untuk memperbaiki hubungan kedua negara," kata Anis.
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menegaskan, pemerintah belum memutuskan akan menerima hibah pesawat tempur F-16 sebanyak 24 unit dari Amerika Serikat atau tidak, karena perlu kajian secara luas. "Jadi yang kita lihat sekarang adalah efektivitas dari F-16 itu sendiri," kata Purnomo. (Ant/OL-5)
JAKARTA--MICOM: Wakil Ketua DPR RI Anis Matta menilai, saat ini yang diperlukan bagi TNI adalah pesawat angkut untuk misi kemanusiaan.
"TNI belum butuh pesawat tempur, tapi pesawat angkut untuk misi kemanusiaan, membantu mengangkut bantuan kepada korban bencana, mengangkut personel TNI dan relawan," kata Anis di Gedung DPR, Jakarta.
Meskipun ada bantuan hibah dari pemerintah Amerika Serikat terkait pesawat tempur F-16, sebaiknya TNI memikirkan kembali. "TNI sebaiknya selektif dan memilih yang lebih penting. Apalagi Indonesia sedang banyak mengalami bencana," kata dia.
Adanya respons positif dari Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono terkait bantuan AS itu, menurut Anis, tak lebih bertujuan memperbaiki hubungan Indonesia dengan AS. "Saya melihat kontek respons Panglima TNI karena untuk memperbaiki hubungan kedua negara," kata Anis.
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menegaskan, pemerintah belum memutuskan akan menerima hibah pesawat tempur F-16 sebanyak 24 unit dari Amerika Serikat atau tidak, karena perlu kajian secara luas. "Jadi yang kita lihat sekarang adalah efektivitas dari F-16 itu sendiri," kata Purnomo. (Ant/OL-5)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar