Rabu, 10 November 2010

Ratusan Personel TNI Bersihkan "Kota Mati" Muntilan

09 Nopember 2010 | 12:51 wib( Sholahuddin Al-Ahmed /CN16 )

Magelang, CyberNews. Ratusan personel TNI TNI dari Batalyon 407 Slawi Yon Zipur dan Koramil Muntilan, Selasa (9/11) siang, mebersihkan ranting-ranting pohon yang tumbang akibat debu dan pasir letusan Gunung Merapi di jalan lingkar satu arah, mulai dari Tugu Bambu Runcing, Sedayu hingga komplek pertokoan tape ketan Muntilan.

Ruas jalur Magelang-Yogyakarta itu pun ditutup. Sehingga lalu lintas jalur sebaliknya di Jalan Pemuda yang semula satu arah kini difungsikan dua arah, dari selatan dan utara.

Selain menebang ranting pohon yang menutup akses jalan, petugas juga membersihkan abu vulkanik di kawasan tersebut. Aktivitas itu tak menghambat kelancaran lalu lintas, sebab kondisi jalan sepi. Sebagian besar kendaraan yang melintas adalah kendaraan pengangkut logistik bantuan Merapi dari luar daerah. Sesekali angkutan umum melintas, namun jumlahnya menurun drastis.

Tak sedikit pengemudi yang bingung dan tetap menerobos jalur yang ditutup. Namun petugas segera menghalaunya untuk kembali ke pertigaan Bambu Runcing dan mengambil lajur sebelah barat.

Sementara itu, aktivitas perekonomian warga masih lesu. Hanya beberapa toko yang buka di Jalan Pemuda. Bak kota mati, mayoritas toko-toko di kawasan itu ditinggalkan pemiliknya yang mengungsi.

Sejumlah warga tampak membersihkan lingkungan rumahnya dari abu pekat yang menyelimuti sejak lima hari terakhir. Bahkan beberapa atap di teras rumah warga yang terbuat dari seng roboh karena tak mampu menahan beban guyuran material abu dan pasir.

Tidak hanya itu, listrik di wilayah ini belum seutuhnya pulih. Sebentar mati dan tak lama kemudian hidup kembali, demikian terus berulang dalam dua hari terakhir. Sebelumnya, sejak letusan Merapi pada Jumat (5/9) dini hari, listrik di wilayah itu mati selama tiga hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog