Laporan: Ari Purwanto
RMOL. Yang terlupakan dalam penanganan bencana adalah tim dapur yang harus siap menyediakan makanan bagi pengungsi.
Bayangkan jika tidak ada tim dapur yang mengurus itu semua, pengungsi dan relawan akan dapat masalah baru.
Atas dasar itulah, sebanyak 53 personel Bekangdam V/Brawijaya yang datang dari Surabaya tersebut setiap harinya menyiapkan sekitar 3.000 nasi bungkus untuk sekali makan.
Mareka bertugas menyiapkan makanan bagi para pengungsi letusan gunung Merapi di Yogyakarta. Sedangkan menu yang disajikan relatif berganti tergantung dari stok bahan makanan yang tersedia.
Dandenharjasaint V/44-12 Bekangdam V/Brawijawa Letkol Cba Suminto selaku Ketua Tim Dapur Lapangan Kodam V/Brw mengatakan bahwa anggotanya memasak untuk pengungsi sesuai pesanan dan jadwal yang diterima dari komando atas.
Kemudian didistribusikan kepada para pengungsi yang berada di beberapa titik pengungsian. Dapur Lapangan Bekangdam V/Brawijaya hanyalah salah satu dapur lapangan TNI yang didirikan untuk membantu para pengungsi yang tersebar di daerah Yogyakarta, Magelang dan sekitarnya.
Dalam menyiapkan makanan, personel Bekangdam V/Brw yang mendirikan posko di dekat Monumen Yogyakarta Kembali (Monjali).
Mereka juga bekerja sama dengan masyarakat setempat, khususnya ibu-ibu yang bedomisili di sekitar Monjali, termasuk para relawan yang datang silih berganti.
Kondisi Gunung Merapi yang masih mengeluarkan awan panas dan hujan debu yang menyelimuti sebagian daerah DIY, Magelang dan sekitarnya tidak melemahkan kemanunggalan TNI dengan rakyat untuk melaksanakan tanggap darurat penanggulangan erupsi gunung Merapi. [arp]
RMOL. Yang terlupakan dalam penanganan bencana adalah tim dapur yang harus siap menyediakan makanan bagi pengungsi.
Bayangkan jika tidak ada tim dapur yang mengurus itu semua, pengungsi dan relawan akan dapat masalah baru.
Atas dasar itulah, sebanyak 53 personel Bekangdam V/Brawijaya yang datang dari Surabaya tersebut setiap harinya menyiapkan sekitar 3.000 nasi bungkus untuk sekali makan.
Mareka bertugas menyiapkan makanan bagi para pengungsi letusan gunung Merapi di Yogyakarta. Sedangkan menu yang disajikan relatif berganti tergantung dari stok bahan makanan yang tersedia.
Dandenharjasaint V/44-12 Bekangdam V/Brawijawa Letkol Cba Suminto selaku Ketua Tim Dapur Lapangan Kodam V/Brw mengatakan bahwa anggotanya memasak untuk pengungsi sesuai pesanan dan jadwal yang diterima dari komando atas.
Kemudian didistribusikan kepada para pengungsi yang berada di beberapa titik pengungsian. Dapur Lapangan Bekangdam V/Brawijaya hanyalah salah satu dapur lapangan TNI yang didirikan untuk membantu para pengungsi yang tersebar di daerah Yogyakarta, Magelang dan sekitarnya.
Dalam menyiapkan makanan, personel Bekangdam V/Brw yang mendirikan posko di dekat Monumen Yogyakarta Kembali (Monjali).
Mereka juga bekerja sama dengan masyarakat setempat, khususnya ibu-ibu yang bedomisili di sekitar Monjali, termasuk para relawan yang datang silih berganti.
Kondisi Gunung Merapi yang masih mengeluarkan awan panas dan hujan debu yang menyelimuti sebagian daerah DIY, Magelang dan sekitarnya tidak melemahkan kemanunggalan TNI dengan rakyat untuk melaksanakan tanggap darurat penanggulangan erupsi gunung Merapi. [arp]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar