Laporan wartawan KOMPAS.com Dhoni Setiawan
Rabu, 10 November 2010 | 23:47 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Erupsi Gunung Merapi yang hingga kini belum berkesudahan akhirnya membuat TNI membentuk Satuan Tugas Brigade Khusus Penanggulangan Bencana Merapi atau Satgas Brigade Khusus PB Merapi.
Salah satu tugas pokoknya adalah melaksanakan penanggulangan bencana alam Gunung Merapi hingga selesai. Brigade Khusus TNI mendirikan posko di Gedung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) DIY Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Energi Sumber Daya Mineral Pusat Informasi Pengembangan Permukiman dan Pembangunan (PIP2B) Jalan Kenari No 14 A Yogyakarta, dengan nomor telepon/faksimile: 0274-549321.
TNI melalui rilisnya kepada Kompas.com menyebutkan, Brigade Khusus TNI ini dipimpin Kepala Staf Divisi Infanteri 2/Kostrad Brigjen TNI Syahiding, dengan jumlah pasukan 5.117 personel yang terdiri dari berbagai kesatuan di tubuh TNI.
Pasukan akan ditempatkan di beberapa lokasi, seperti Yogyakarta, Magelang, Klaten, Boyolali, dan sekitarnya. Sementara dalam pelaksanaannya, pasukan terbagi menjadi dua, yakni pasukan gunung dan pasukan pengungsi.
Pasukan gunung nantinya akan bertugas mengendalikan penduduk di zona awas dan melakukan penyisiran korban. Mereka juga akan melaksanakan proses evakuasi bila erupsi Merapi terjadi.
Sementara pasukan pengungsi bertugas mengevakuasi dari tempat pengungsian, mendirikan dapur lapangan, mendirikan rumah sakit lapangan, dan memberdayakan rumah sakit daerah. Brigade Khusus TNI bekerja di bawah koordinasi BNPB.
JAKARTA, KOMPAS.com — Erupsi Gunung Merapi yang hingga kini belum berkesudahan akhirnya membuat TNI membentuk Satuan Tugas Brigade Khusus Penanggulangan Bencana Merapi atau Satgas Brigade Khusus PB Merapi.
Salah satu tugas pokoknya adalah melaksanakan penanggulangan bencana alam Gunung Merapi hingga selesai. Brigade Khusus TNI mendirikan posko di Gedung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) DIY Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Energi Sumber Daya Mineral Pusat Informasi Pengembangan Permukiman dan Pembangunan (PIP2B) Jalan Kenari No 14 A Yogyakarta, dengan nomor telepon/faksimile: 0274-549321.
TNI melalui rilisnya kepada Kompas.com menyebutkan, Brigade Khusus TNI ini dipimpin Kepala Staf Divisi Infanteri 2/Kostrad Brigjen TNI Syahiding, dengan jumlah pasukan 5.117 personel yang terdiri dari berbagai kesatuan di tubuh TNI.
Pasukan akan ditempatkan di beberapa lokasi, seperti Yogyakarta, Magelang, Klaten, Boyolali, dan sekitarnya. Sementara dalam pelaksanaannya, pasukan terbagi menjadi dua, yakni pasukan gunung dan pasukan pengungsi.
Pasukan gunung nantinya akan bertugas mengendalikan penduduk di zona awas dan melakukan penyisiran korban. Mereka juga akan melaksanakan proses evakuasi bila erupsi Merapi terjadi.
Sementara pasukan pengungsi bertugas mengevakuasi dari tempat pengungsian, mendirikan dapur lapangan, mendirikan rumah sakit lapangan, dan memberdayakan rumah sakit daerah. Brigade Khusus TNI bekerja di bawah koordinasi BNPB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar