PEMATANGSIANTAR – Suasana tenang Kantor Kepolisian Resor (Polres) Pematangsiantar berubah menjadi mencekam tadi malam, ketika seratusan oknum TNI datang menyerang.
Sejumlah polisi secara spontan meninggalkan kantornya karena takut menjadi sasaran. Insiden penyerangan ini terjadi sekitar pukul 20.45 WIB. Saat itu sekelompok pria berpakaian loreng yang menumpang enam unit truk tiba-tiba masuk ke halaman Polresta Pematangsiantar.
Mereka langsung melempari kantor polisi dengan batu serta masuk dan menyerang petugas jaga. Menurut saksi mata yang meminta identitasnya dirahasiakan, sejumlah anggota polisi mengalami luka-luka lantaran terkena bogem mentah oknum TNI yang sedang emosi. Namun, dia tidak mengetahui nama-nama polisi yang terluka tersebut.
Sejauh ini, belum diketahui secara pasti penyebab mengamuknya oknum TNI tersebut. Dari informasi yang diperoleh, penyerangan itu dipicu kemarahan salah seorang oknum TNI karena tersinggung kerabatnya ditilang petugas Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Pematangsiantar di Jalan Sutomo, kemarin siang.
Saksi mata juga menyebutkan, melihat kegaduhan itu, anggota Polresta yang berjaga berlarian meninggalkan kantor untuk menyelamatkan diri. “Saya tak tahu pasti penyebabnya, namun ada enam truk yang membawa orang-orang berpakaian loreng tiba-tiba melempari kantor polresta serta merangsek masuk,” paparnya.
Berdasarkan pantauan, insiden ini juga mengakibatkan kaca spion truk pengendalian massa (dalmas) rusak, besi-besi penutup parit di kompleks polresta diangkat dan diletakkan di halaman. Selain itu, sejumlah sepeda motor yang parkir di depan kantor satlantas dijatuhkan ke tanah dan beberapa lampu di pagar tembok polres pecah.
Perwira Humas Polresta Pematangsiantar Komisaris Polisi (Kompol) Muslim didampingi Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Ajun Komisaris Polisi (AKP) F Zendrato membenarkan datangnya puluhan oknum TNI yang belum diketahui asal satuannya, tadi malam. Oknum TNI tersebut meminta pinjam pakai sepeda motor Yamaha Vega R BK 6257 WJ yang sebelumnya ditilang anggota satlantas polresta.
Menurut dia, pengendara sepeda motor yang bernama Agus ditilang karena tidak memakai helm dan melawan arus Jalan Sutomo, sekira 14.00 WIB, kemarin. “Selain tidak mengenakan helm, Agus juga tidak bisa memperlihatkan SIM dan STNK. Sepeda motor itu juga tidak memasang pelat nomor polisi di depan. Makanya, kami tilang dan kendaraannya dibawa ke polresta,” ujar Muslim.
Dia menduga Agus memiliki hubungan dengan oknum TNI tersebut sehingga ada upaya meminjam pakai kendaraan itu. “Tidak ada penyerangan dan tidak ada oknum polisi yang terluka. Dan yang datang bukan seratusan, tapi sekitar 40 orang,” tandasnya. Komandan Batalyon (Danyon) 122/Tombak Sakti Letkol (Inf) Amarullah memastikan bahwa oknum TNI yang mendatangi Polresta Pematangsiantar bukan anggotanya.
“Dari CCTV (kamera pengintai) yang kami lihat di Polresta Pematangsiantar, oknum TNI yang datang bukan dari Batalyon 122/Tombak Sakti,” tegasnya saat dihubungi tadi malam.
Hingga menjelang tengah malam, belasan petugas provost TNI dan Detasemen Polisi Militer (Denpom) I/1 Pematangsiantar masih berjaga-jaga di kompleks polresta. Sedangkan di jalanan Kota Pematangsiantar, tidak terlihat ada polisi seperti biasanya.
Beberapa saat setelah insiden ini terjadi, Kapolresta Pematangsiantar AKBP Fatori, Dandim 0207/Simalungun Letkol (Arm) Anton Irianto Popang, Danyon 122/Tombak Sakti Letkol Amarullah, Kasrem 122/PT Letkol (Inf) Ahmad Dimyati dan Dandenpom I/1 Pematangsiantar Mayor CPM Dedi S melakukan pertemuan tertutup di Polresta Pematangsiantar. Belum ada penjelasan terkait insiden ini dari mereka.
(Ricky Fernando Hutapea/Koran SI/teb)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar