Rabu, 18 Agustus 2010

Kisruh Dermaga Daratan Pemkab Klungkung Bisa Tuntut Konsultan

Semarapura (Bali Post) -

Kisruh berkepanjangan soal teknis pembangunan dermaga Klungkung daratan mulai mengusik dan meresahkan masyarakat Klungkung yang sangat menginginkan dermaga sandingan Nusa Penida itu segera terwujud. Sayang, hingga saat ini tidak ada reaksi apa pun dari konsultan perencana yang bekerja sama dengan Pemkab Klungkung dalam melakukan studi kelayakan sebelum pelaksanaan proyek dermaga.

''Semestinya, konsultan turun tangan untuk menghentikan polemik yang makin meresahkan itu,'' ungkap akademisi Unud, Tjok. Bagus Oka, di Klungkung, Selasa (17/8) kemarin. Karenanya, menurut Tjok. Bagus, pemkab, DPRD Klungkung, dan anggota DPRD Bali dapil Klungkung harus mengundang konsultan perencana untuk memaparkan hasil kajian mereka. Apakah dilakukan secara baik dan benar menurut kaidah ilmu yang ada atau hanya asal-asalan. ''Penting juga mengundang pakar yang tahu seluk-beluk pembangunan dermaga seperti ITS Surabaya, PT PAL dan TNI-AL yang membidangi hal tersebut untuk mendiskusikan pemaparan konsultan,'' katanya. Jika diskusi hanya diikuti pemerintah yang tidak punya latar belakang ilmu pembangunan dermaga, dikhawatirkan tidak memahami apakah konsultan menyampaikan kebenaran atau tidak.

''Jika diundang, saya yakin konsultan datang. Karena mereka mempertaruhkan institusi mereka (ITB Bandung),'' tandas Tjok. Bagus. Kalau dari hasil diskusi menunjukkan konsultan tidak melakukan kajian secara menyeluruh, baik dan benar yang mengakibatkan gagalnya pembangunan dermaga, masyarakat atau Pemkab Klungkung bisa menuntut secara hukum para konsultan tersebut.

Hal yang sama dikatakan pemborong yang juga alumnus Fakultas Teknik ITS, Wayan Mardika. Mengundang pakar di luar konsultan perencana, salah satunya ITS penting dilakukan. Karena ITS memiliki jurusan Teknik Perkapalan dan Kelautan terlengkap di Indonesia. Bahkan, beberapa waktu lalu, tim sapu angin ITS berhasil menjadi juara Asia Shell Eco Marathon. ''Menurut saya, Pemkab Klungkung tak salah menentukan lokasi dermaga di Gunaksa. Konsultanlah yang bertanggung jawab mendampingi Pemkab Klungkung membuka hasil kajian di hadapan masyarakat. Masyarakat tidak meresahkan risiko kegagalan desain dan tingginya biaya pemeliharaan ketika dermaga beroperasi,'' katanya.



Perdebatan

Ditambahkan Tjok. Bagus dan Mardika, sejak awal penetapan dermaga daratan di daerah Gunaksa yang menjadi jalur lahar dingin dari Gunung Agung jika meletus, sudah menjadi perdebatan. Sempat diusulkan penetapan lokasi dermaga dipindahkan ke Tribuana. Tetapi konsultan dari ITB bersikeras menetapkan lokasi dermaga di tempat sekarang. Masalah besarnya gelombang dan ombak menurut mereka, dapat ditanggulangi dengan menerapkan break water. Karena lokasi dermaga tidak bisa dipindahkan, dilakukan perubahan rancangan dengan membuat teluk sedemikian rupa pemecah ombak.
Kini, hal itulah yang menjadi polemik berkepanjangan. (kmb20)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog