K amis, 05/08/2010 14:13 WIB
Nograhany Widhi K - detikNews
Jakarta - Dua anggota TNI yang menjadi pasukan perdamaian UNIFIL di Libanon dituding oleh Hamas, melarikan diri saat terjadi kontak senjata pasukan Israel dan Libanon di perbatasan Libanon. Daerah kontak senjata memang wilayah jaga TNI.Dalam kontak senjata itu, 5 orang tewas. TNI membantah pasukan perdamaian Indonesia melarikan diri, namun wilayah itu memang wilayah jaga pasukan perdamaian dari Indonesia. "Itu kan insiden, antara militer Libanon dan Israel di wilayah Indonesia, wilayah kita diberi penugasan," ujar Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso kepada wartawan di Istana Bogor, Kamis (5/8/2010).
Nograhany Widhi K - detikNews
Jakarta - Dua anggota TNI yang menjadi pasukan perdamaian UNIFIL di Libanon dituding oleh Hamas, melarikan diri saat terjadi kontak senjata pasukan Israel dan Libanon di perbatasan Libanon. Daerah kontak senjata memang wilayah jaga TNI.Dalam kontak senjata itu, 5 orang tewas. TNI membantah pasukan perdamaian Indonesia melarikan diri, namun wilayah itu memang wilayah jaga pasukan perdamaian dari Indonesia. "Itu kan insiden, antara militer Libanon dan Israel di wilayah Indonesia, wilayah kita diberi penugasan," ujar Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso kepada wartawan di Istana Bogor, Kamis (5/8/2010).
Djoko mengatakan tentara kita tidak ikut terlibat konfrontasi karena bertugas sebagai pasukan perdamaian. "Ada mekanismenya tentara kita lapor ke post commander, dan post commander lapor ke kedua belah pihak," tutur Djoko.Jumlah korban tewas dalam baku tembak itu simpang siur, ada yang menyebut 3 orang ada yang menyebut 5 orang. Disebut-sebut korban tewas antara lain antara lain 2 tentara Libanon, seorang perwira senior Israel dan seorang wartawan. Ini adalah bentrok serius pertama sejak konflik Hizbullah-Israel tahun 2006.
Sebelumnya televisi Hizbullah, Al Manar, menayangkan dua prajurit TNI yang bergabung dalam UNIFIL, meninggalkan lokasi pertempuran Israel dan Libanon dengan menumpang taksi. Tayangan ini menimbulkan kecaman dari media Libanon. Mereka dikatakan impoten karena tidak bisa mencegah pertempuran. (gun/fay)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar