Senin, 09 Agustus 2010

Pangdam Tanjung Pura Mendapat Gelar Adat

Minggu, 8 Agustus 2010 | 15:12 WIB
PURUK CAHU, KOMPAS.com — Panglima Kodam XII Tanjung Pura Mayjen TNI Moeldoko dianugerahi gelar adat Dayak di Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah. "Gelar adat bukan hal berlebihan, namun bentuk suatu penghormatan yang diberikan oleh masyarakat adat kepada para pemimpin," kata Bupati Murung Raya (Mura) Willy Yoseph di Puruk Cahu, Minggu (8/8/2010).

Menurut Willy, gelar adat yang diberikan kepada Pangdam XII Tanjung Pura ini yakni "Mangku Pangkolima Tempun Senapang Kilap Masang Laja Saran Ngumbang Bulan", yang berarti pemimpin yang adil dan bijaksana mengayomi rakyat dalam mempertahankan NKRI.

Gelar adat ini diawali dengan ritual tapung tawar dan pemakaian baju perang khas pangeran Dayak, kemudian dilanjutkan dengan penyerahan sertifikat surat keputusan penetapan gelar adat Dayak dari pengurus Dewan Adat Daya (DAD) Murung Raya. "Penobatan gelar adat memiliki tujuan agar apa yang menjadi adat budaya masyarakat di Murung Raya ini juga sebagai adat budaya para pemimpinnya yang telah dinobatkan sebagai keluarga dan warga adat," katanya. Willy menjelaskan, gelar adat ini sebagai upaya untuk menjalin rasa persaudaraan dan kesamaan antara para pemimpin dan masyarakat di wilayah kabupaten yang berada di daerah paling pedalaman Sungai Barito ini.

"Pemimpin tidak lagi segan memberikan saran, petuah, dan arahan kepada masyarakat demikan sebaliknya masyarakat juga tidak menjadi segan untuk meminta pendapat, petunjuk, dan saran kepada para pemimpin karena sudah seperti saudara dan menjadi salah satu dari masyarakat adat Kabupaten Murung Raya," katanya.

Selain Pangdam XII Tanjung Pura, petinggi TNI lainnya yang juga mendapat gelar adat yaitu Komandan Korem 102 Panju Panjung Palangkaraya Kolonel Inf Sukoso Maksum dengan gelar "Tihang Bosai Benang Tempun Puka Sumo Bala", yang artinya komandan yang selalu siap siaga melaksanakan tugas menjaga dan memelihara keamanan dan ketertiban.

Mayjen TNI Moeldoko mengungkapkan rasa terima kasih karena mendapat kehormatan dari masyarakat adat Murung Raya yang ditandai dengan penganugerahan gelar adat suku Dayak. "Ini suatu kehormatan bagi saya selaku Pangdam, telah diterima dengan sangat terhormat oleh para masyarakat adat, saya tidak mengira sebelumnya," katanya.

Pangdam mengatakan, apa yang telah dilakukan merupakan kebanggaan karena telah menyatu dengan masyarakat adat Dayak Murung Raya. "Terakhir saya sampaikan, seandainya masyarakat di daerah ini merasa sakit meski karena tercubit atau merasakan kegembiraan, saya akan ikut juga merasakan," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog