Rabu, 18 Agustus 2010

President The Sukarno Center HadiriHUT Ke-65 Kemerdekaan RI di Istana Presiden

Peringatan Kemerdekaan RI secara kesejarahan tidak bisa dilepaskan peran sosok Dr. Ir Soekarno, Presiden pertama RI, sang Proklamator. Sejarah perjuangan untuk mencapai kemerdekaan sesungguhnya sudah dimulai oleh Bung Karno muda pada usia 26 tahun dengan mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI) sebagai alat perjuangan melawan kolonial. Saat ini kaum nasionalis Indonesia sedang menghadapi musuh utama bangsa yakni kaum fundamentalis atau kaum fanatik agama yang ingin mengubah ideologi Pancasila dengan ideologi agama tertentu. Karena itu kewaspadaan nasional harus dijaga oleh komponen bangsa untuk mengamankan Pancasila.

Hal itu diungkapkan President The Sukarno Center Dr. Shri I Gst. Ngrh. Arya Wedakarna M Wedasteraputra Suyasa III di sela-sela HUT ke-65 Kemerdekaan RI di Istana Presiden di Jakarta, Selasa (17/8) kemarin. Dalam kesempatan itu hadir putra-putri Bung Karno yakni Sukmawati Soekarno dan Guruh Soekarno. Dr. Wedakarna mengaku prihatin dengan semakin banyaknya wilayah di Indonesia yang kini sudah beralih menjadi wilayah nasionalis menjadi wilayah berbasis syariah agama tertentu. ''The Sukarno Center sangat prihatin dengan wilayah provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia yang makin meninggalkan ciri merah putihnya dalam pembangunan. Seharusnya nasionalisme dan kecintaan pada NKRI berada di atas segala-galanya, termasuk di atas kepentingan golongan atau kelompok. Kita harapkan, agar Indonesia kembali ke jati dirinya yakni semangat membangun Indonesia di atas kebhinekaan,'' ungkap doktor termuda di Indonesia itu.

Untuk itu, pihaknya akan menggerakkan kembali mesin nasionalis Indonesia untuk memberi kesadaran pada generasi muda bangsa. ''Akhir 2010, jaringan The Sukarno Center di 33 provinsi akan menggerakkan kembali jaringan kebangsaan terutama di kalangan muda. The Sukarno Center akan mengadakan roadshow ke seluruh Indonesia, dan membawa pemikiran dari Pulau Dewata bahwa kaum nasionalis harus eling dengan sejarah,'' pungkas tokoh muda paling berpengaruh di Bali ini.

Sejumlah program The Sukarno Center pun sedang dipersiapkan untuk membangun rasa kebangsaan, di antaranya pelaksanaan Program Pendidikan Semimiliter Pemuda Pecinta Tanah Air (PETA) yang akan diadakan di Bali dalam waktu dekat.
(r)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog